MEMBANGUN KHAZANAH ILMU DAN PENDIDIKAN

Belajar itu adalah perobahan …….

Archive for the ‘Sirah Muhammad’ Category

Ayah dan Ibu , Manusia Dambaan yang mengasihiku sepanjang hidupku………….

Posted by Bustamam Ismail on March 15, 2013

Posted in Perang Badar | 15 Comments »

Kelahiran Ibrahim Bin Muhammad saw dan Kecemburuan Isteri-Isteri Rasul (bagian kedua)

Posted by Bustamam Ismail on February 3, 2011

1. Dialog Umar dengan isterinya:

Dan Umar berkata “Ketika saya  sedang  dalam  suatu  urusan tiba-tiba isteri saya berkata: ‘Coba kau berbuat begini atau begitu. Jawab saya, ‘Ada urusan  apa  engkau  di sini, dan perlu  apa  engkau  dengan  urusan yang kuinginkan.’ Dia pun membalas,  ‘Aneh sekali engkau,Umar.Engkau tidak  mau ditentang,  padahal  puterimu  menentang Rasulullah s.a.w.sehingga ia gusar sepanjang  hari.  Kata  Umar selanjutnya:

“Kuambil mantelku,lalu aku keluar,pergi menemui Hafsha. ‘Anakku,’ kataku  kepadanya.  ‘Engkau  menentang  Rasulullah s.a.w.  sampai  ia  merasa  gusar  sepanjang  hari?!  Hafsha menjawabnya:  ‘Memang  kami  menentangnya.’  ‘Engkau   harus tahu,’ kataku. ‘Kuperingatkan engkau jangan teperdaya. Orang telah terpesona oleh kecantikannya sendiri dan mengira cinta Rasulullah  s.a.w.  hanya  karenanya.’  Kemudian  saya pergi

Menemui Umm Salama, karena kami masih berkerabat.Hal  ini saya  bicarakan  dengan  dia. Lalu kata Umm Salama kepadaku:

‘Aneh sekali engkau ini,Umar! Engkau sudah  ikut  campur dalam   segala  hal,  sampai-sampai  mau  mencampuri  urusan Rasulullah s.a.w. dengan rumahtangganya!’  Kata  Umar  lagi: ‘Kata-katanya  mempengaruhi  saya  sehingga  tidak jadi saya melakukan apa yang sudah  saya  rencanakan.  Lalu  saya  pun pergi.”

2. Imam Muslim dalam Shohihnya

Muslim  dalam  Shahih-nya  melaporkan, bahwa Abu Bakr pernah meminta  ijin  kepada  Nabi  akan  menemuinya  dan   setelah diijinkan iapun masuk, kemudian datang Umar meminta ijin dan masuk pula setelah  diberi  ijin.  Dijumpainya  Nabi  sedang duduk  dalam keadaan masygul di tengah-tengah para isterinya yang juga sedang masygul dan diam. Ketika itu Umar  berkata: “Saya  akan mengatakan sesuatu yang akan membuat Nabi s.a.w. tertawa. Lalu katanya: ‘Rasulullah, kalau tuan melihat  Bint Kharija3 yang  meminta belanja kepada saya maka saya bangun dan saya tinju lehernya. Maka Rasulullah pun tertawa  seraya katanya:   ‘Mereka  itu  sekarang  di  sekelilingku  meminta belanja! Ketika itu Abu Bakr  lalu  menghampiri  Aisyah  dan ditinjunya  lehernya,  demikian  juga  Umar lalu menghampiri Hafsha dan meninjunya, sambil masing-masing berkata: ‘Kalian minta  yang  tidak  ada  pada  Rasulullah s.a.w.! Mereka pun menjawab: ‘Demi Allah kami  samasekali  tidak  minta  kepada Rasullullah s.a.w. sesuatu yang tidak dipunyainya.” Read the rest of this entry »

Posted in IBrahim & Isteri cemburu | 2 Comments »

Kelahiran Ibrahim Bin Muhammad saw dan Kecemburuan Isteri-Isteri Rasul

Posted by Bustamam Ismail on December 30, 2010

MUHAMMAD kembali ke Medinah selesai ia membebaskan Mekah dan setelah  mendapat  kemenangan di Hunain dan mengepung Ta’if. Dalam hati orang Arab semua sudah nyata dan yakin, bahwa tak ada  yang  akan dapat menandinginya di seluruh jazirah, juga sudah  tak  ada  lagi  lidah  yang   mau   mengganggu   atau mencelanya.  Pihak Anshar dan Muhajirin semua merasa gembira sekali karena Tuhan  telah  membukakan  jalan  kepada  Nabi, membebaskan negeri tempat Mesjid Suci. Mereka gembira karena penduduk Mekah telah beroleh hidayah dengan menganut  Islam, dan orang-orang Arab – dengan kabilahnya yang beraneka ragam itu – telah tunduk dan taat kepada agama ini.

Untuk sekadar  menikmati  adanya  ketenangan  hidup,  mereka semua kembali ke Medinah setelah Muhammad menunjuk ‘Attab b. Asid untuk Mekah di samping Mu’adh b.  Jabal  guna  mengajar orang  memperdalam  agama dan mengajarkan Qur’an. Kemenangan yang  belum  ada  taranya  dalam  sejarah  Arab  ini   telah menimbulkan   kesan   yang   dalam   sekali  di  dalam  hati orang-orang   Arab    itu    semua,    juga    dalam    hati pembesar-pembesar  dan  bangsawan-bangsawan  yang samasekali tidak membayangkan, bahwa pada suatu hari mereka akan tunduk kepada  Muhammad  atau  akan menerima agamanya sebagai agama mereka; dalam hati penyair-penyair, yang  bicara  atas  nama bangsawan-bangsawan  dengan  sekedar mendapatkan simpati dan dukungan sebagai imbalan, atau sekadar  mendapatkan  bantuan dan dukungan kabilah-kabilah; dalam hati kabilah-kabilah di pedalaman, yang biasanya tidak mau  menukarkan  kebebasannya dengan  apa pun, atau akan terbayang dalam pikirannya, bahwa mereka akan tergabung dalam satu panji di luar panji  mereka sendiri  yang khusus atau akan bersedia mati untuk semua itu dalam suatu peperangan sampai habis samasekali. Para penyair dengan sajak-sajaknya, kaum bangsawan    dengan kebangsawanannya dan kabilah-kabilah yang mau mempertahankan kepribadiannya, apa  artinya  semua  itu  dalam  berhadapan dengan kekuatan yang berada di luar kodrat alam  itu,  tiada dapat  dibendung  oleh suatu kekuatan, tiada suatu kekuasaan dapat mengalanginya. Read the rest of this entry »

Posted in IBrahim & Isteri cemburu | Leave a Comment »

Pembebasan Hawazin dan Tsaqif bagian kedua

Posted by Bustamam Ismail on December 24, 2010

Jadi sahabat-sahabat itu oleh Muhammad diperintahkan berangkat ke  Ta’if  dan mengepung  Thaqif  yang dipimpin oleh Malik b. ‘Auf. Ta’if adalah sebuah  kota  yang  sangat  kukuh  tertutup rapat  oleh  pintu-pintu  gerbang seperti kebanyakan kota-kota negeri  Arab  ketika  itu.  Penduduk  kota  ini  sudah   punya pengetahuan  dalam  soal kepung-mengepung dalam peperangan dan punya kekayaan yang cukup besar pula untuk  membuat  perkubuan yang  kuat.  Dalam perjalanan itu Muslimin singgah di Liya. Di tempat ini ada sebuah benteng khusus buat Malik b. ‘Auf,  yang kemudian   mereka   hancurkan,   demikian  juga  sebuah  kebun kepunyaan  pihak  Thaqif   mereka hancurkan   selama   dalam perjalanan itu.

Bilamana  Muslimin  sudah  sampai di Ta’if, Nabi memerintahkan pasukannya  berhenti  dan  bermarkas  di   dekat   kota   itu. Sahabat-sahabat dikumpulkan dan mereka berunding apa yang akan mereka lakukan. Tetapi pihak Thaqif begitu melihat mereka dari atas  perbentengan,  dihujaninya mereka dengan serangan panah, sehingga tidak sedikit pihak Muslimin yang terbunuh. Dan tidak pula  mudah  kaum Muslimin dapat menyerbu benteng-benteng yang sangat kukuh itu. Suatu cara lain harus  mereka  tempuh  bukan seperti  yang  selama  ini  mereka  lakukan  ketika  mengepung Quraiza dan Khaibar. Dapatkah kita menduga, bahwa kalau  hanya dikepung saja sampai mengalami kelaparan pihak Thaqif itu akan mau menyerah? Dan kalau akan mereka serbu  saja,  dengan  cara baru bagaimana harus mereka lakukan?

Read the rest of this entry »

Posted in Hawazin & tsaqif | Leave a Comment »

Pembebasan Hawazin dan Tsaqif

Posted by Bustamam Ismail on December 15, 2010

DENGAN perasaan gembira karena kemenangan yang telah diberikan Tuhan,  kaum  Muslimin masih tinggal di Mekah setelah kota itu dibebaskan.  Mereka  sangat  bersenang  hati   sekali   karena kemenangan   besar  ini  tidak  banyak  minta  kurban.  Setiap terdengar suara Bilal mengucapkan azan sembahyang, cepat-cepat mereka  pergi  ke  Mesjid  Suci,  berebut-rebutan  di  sekitar Rasulullah, dimana saja ia berada dan ke mana saja ia pergi.

A. Kabilah Hawazin  merasa ternancan karena kemenangan kaum muslimin

Kaum Muhajirin pun sekarang dapat  pulang,  dapat  berhubungan dengan  keluarga  mereka,  yang  kini  telah mendapat petunjuk Tuhan. Hati mereka pun sudah yakin bahwa keadaan  Islam  sudah mulai  stabil,  dan  bahwa  perjuangan  sebagian  besar  sudah membawa  kemenangan.  Akan  tetapi  limabelas  hari   kemudian setelah  mereka tinggal di Mekah itu, tiba-tiba tersiar berita yang membuat mereka harus segera sadar kembali. Soalnya ialah, Kabilah  Hawazin  yang  tinggal  di  pegunungan  tidak jauh di sebelah timur-laut Mekah, setelah melihat kemenangan  Muslimin yang     telah    membebaskan    Mekah    dan    menghancurkan berhala-berhala, mereka  pun  kuatir  akan  mendapat  giliran; pihak Muslimin akan juga menyerbu daerah mereka. Terpikir oleh mereka apa yang harus mereka lakukan  dalam  mencegah  bencana yang  akan  menimpa  mereka itu. dan membendung Muhammad serta mencegah  arus   kaum   Muslimin   yang   akan   menghilangkan kemerdekaan kabilah-kabilah itu di seluruh jazirah bila mereka semua digabungkan kedalam  suatu  kesatuan  di  bawah  naungan Islam. Read the rest of this entry »

Posted in Hawazin & tsaqif | Leave a Comment »

Pembebasan Kota Mekkah Bagian Ketiga

Posted by Bustamam Ismail on December 8, 2010

Tetapi  Muhammad,  tetapi  Nabi,  tetapi  Rasulullah, bukanlah manusia yang mengenal permusuhan, atau yang akan membangkitkan permusuhan  di kalangan umat manusia! Dia bukan seorang tiran, bukan mau menunjukkan sebagai orang yang berkuasa. Tuhan telah memberi keringanan kepadanya dalam menghadapi musuh, dan dalam kemampuannya itu ia memberi pengampunan.  Dengan  itu,  kepada seluruh  dunia  dan  semua  generasi  ia telah memberi teladan tentang  kebaikan  dan  keteguhan  menepati   janji,   tentang kebebasan jiwa yang belum pernah dicapai oleh siapa pun!

Apabila   Muhammad   kemudian   memasuki   Ka’bah,  dilihatnya dinding-dinding   Ka’bah   sudah    penuh    dilukis    dengan gambar-gambar  malaikat dan para nabi. Dilihatnya lbrahim yang dilukiskan   sedang   memegang   azlam6 yang   diperundikan,

dilihatnya sebuah patung burung dara dari kayu. Dihancurkannya patung itu dengan  tangannya  sendiri  dan  dicampakkannya  ke tanah.  Ketika  melihat  gambar  Ibrahim  agak  lama  Muhammad memandangnya, lalu katanya: Mudah-mudahan  Tuhan  membinasakan mereka!  Orang tua kita digambarkan mengundi dengan azlam! Apa hubungannya Ibrahim dengan azlam’? Ibrahim bukan orang Yahudi, juga bukan orang Nasrani. Tetapi ia adalah seorang hanif (yang murni imannya), yang menyerahkan diri kepada Allah  dan  bukan termasuk   orang-orang   yang  mempersekutukan  Tuhan.  Sedang malaikat-malaikat  yang   dilukiskan   sebagai   wanita-wanita cantik,  gambar-gambar itu oleh Muhammad disangkal samasekali, sebab  malaikat-malaikat  itu  bukan   laki-laki   dan   bukan perempuan.  Lalu  diperintahkannya  supaya  gambar-gambar  itu Read the rest of this entry »

Posted in Fathu Makkah | Leave a Comment »

Siti Khadijah isteri Rasulullah Ummul Mukminin Teladan

Posted by Bustamam Ismail on December 8, 2010

DAN setengah daripada tanda-tanda kebesaran-Nya bahawa Dia ciptakan untuk kamu daripada dirimu sendiri akan isteri-isteri, agar tenteramlah kamu kepadanya. Dan Dia jadikan di antara kamu cinta dan kasih sayang.Sesungguhnya pada yang demikian adalah tanda-tanda bagi kaum yang berfikir. (ar-Rum: 21)

SITI Khadijah merupakan seorang wanita yang berasal daripada suku kaum Asadiyah, iaitu satu keturunan Quraisy yang amat dihormati dan disegani.  Beliau dilahirkan pada tahun 68 sebelum hijrah iaitu 15 tahun sebelum tahun gajah, tahun kelahiran Nabi Muhammad s.a.w. Beliau diasuh dan dibesarkan oleh ibu bapanya dengan penuh kasih sayang serta diberikan tarbiah yang sempurna.

Pendidikan dan tunjuk ajar oleh ibu bapanya diterima dengan patuh dan taat, sehingga beliau tampil sebagai seorang wanita budiman dan berakhlak luhur serta tidak pernah bangga atau sombong dengan taraf kebangsawanannya. Kaumnya memanggil beliau dengan gelaran Al-Tahirah yang bermaksud perempuan suci. Sebelum berkahwin dengan Rasulullah, beliau pernah berkahwin dua kali, tetapi kedua-dua suaminya telah meninggal dunia. Ketika berkahwin dengan baginda, umur beliau ialah 40 tahun, manakala umur baginda 25 tahun. Read the rest of this entry »

Posted in ISTERI-ISTERI NABI | 5 Comments »

Pembebasan Kota Mekkah Bagian Kedua

Posted by Bustamam Ismail on December 2, 2010

Disamping  Abbas,  yang  juga  berangkat menyongsong ialah Abu Sufyan bin’l-Harith b. ‘Abd’l-Muttalib, sepupu Nabi,  Abdullah b.    Abi   Umayya   bin’l-Mughira,   anak   bibinya.   Mereka menggabungkan diri dengan  pasukan  Muslimin  di  Niq’l-‘Uqab. Mereka berdua minta ijin akan menemui Nabi, tapi Nabi menolak. “Tidak  perlu  aku  kepada mereka,” katanya kepada Umm Salama, isterinya, ketika ia mencoba membicarakan  masalah  dua  orang itu.  “Aku  sudah  banyak  menderita  karena anak pamanku itu. Sedang anak bibiku, dan iparku pula, ia sudah mengatakan  yang bukan-bukan ketika ia di Mekah.”

Keterangan ini disampaikan kepada Abu Sufyan, dan dia berkata: “Demi  Allah,  bagiku  hanyalah  aku  ingin diijinkan bertemu, atau, dengan bantuan anakku ini, kami akan pergi ke mana saja, sampai kami mati kehausan dan kelaparan.” Nabi   merasa  kasihan  kepada  mereka.  Kemudian  mereka  pun diijinkan masuk menemuinya, dan mereka menyatakan masuk Islam. Read the rest of this entry »

Posted in Fathu Makkah | 2 Comments »

Pembebasan Kota Mekkah Bagian Pertama

Posted by Bustamam Ismail on November 23, 2010

A.Romawi Gembira Khalid bin Walid menarik mundur Pasukannya.

DI BAWAH pimpinan Khalid  bin’l-Walid  pasukan  Muslimin  kini kembali  pulang  setelah  terjadi  peristiwa Mu’ta itu. Mereka kembali  tidak  membawa   kemenangan,   juga   tidak   membawa kekalahan. Mereka kembali pulang dengan senang hati.

Penarikan  mundur ini setelah – Zaid b. Haritha, Ja’far b. Abi Talib dan Abdullah b. Rawaha tewas – telah meninggalkan  kesan yang  berlain-lainan  sekali  pada  pihak  Rumawi,  pada pihak Muslimin yang tinggal di Medinah dan  pada  pihak  Quraisy  di Mekah.  Rumawi  merasa  gembira sekali dengan penarikan mundur pasukan Muslimin itu. Mereka  sudah  merasa  bersyukur,  sebab pertempuran   itu  tidak  sampai  berlangsung  lama,  meskipun tentara Rumawi terdiri dari seratus ribu menurut satu  sumber, atau  dua  ratus ribu menurut sumber yang lain, – sementara pasukan Muslimin terdiri dari  tiga  ribu  orang.

Ketangkasan Khalid bin’l-Walid  dalam  bertahan  mati-matian  dengan  kekuatannya dalam  mengadakan  serangan, sehingga ia menghabiskan Sembilan pedang  yang  patah  di  tangannya  ketika  bertempur  setelah tewasnya   tiga   sahabatnya   itu,   atau  disebabkan   oleh kecerdikannya dalam mengatur dan membagi-bagi pasukannya  pada hari  kedua  dan  yang  telah menimbulkan hiruk-pikuk sehingga pihak Rumawi mengira bahwa bala bantuan telah didatangkan dari Medinah namun   kabilah-kabilah  Arab  yang  tinggal  di perbatasan dengan Syam sangat kagum  sekali  melihat  tindakan Muslimin ketika itu.

B. Farwa b. ‘Amr al-Judhami, seorang komandan pasukan Rumawi masuk Islam

Karena peristiwa itu pula salah seorang pemimpin mereka (Farwa b. ‘Amr al-Judhami, seorang komandan pasukan Rumawi)  langsung menyatakan  diri  masuk  Islam.  Akan  tetapi,  atas  perintah Heraklius dia kemudian ditangkap  dengan  tuduhan  berkhianat.

Read the rest of this entry »

Posted in Fathu Makkah | Leave a Comment »

A. Ekspedisi Mu’ta awal Pembuka Risalah menuju Seluruh Penjuru Dunia.

Posted by Bustamam Ismail on November 16, 2010

A.Ekspedisi ke  Syam untuk membuka dakwah bagian Utara

MUHAMMAD belum merasa perlu: tergesa-gesa  membebaskan  Mekah. Dia mengetahui sekali, bahwa soalnya hanya tinggal soal waktu saja. Perjanjian Hudaibiya baru setahun berjalan.  Juga  bukan maksudnya  akan  mengadakan  pelanggaran.  Muhammad orang yang sangat setia tiada sebuah  kata  yang  pernah  diucapkan  atau perjanjian  yang pernah dibuat, akan dilanggarnya. Oleh karena itu tatkala ia kembali ke Medinah selama beberapa bulan  tidak terjadi   bentrokkan-bentrokan,  kecuali  kecil-kecilan  saja, seperti pengiriman 50 orang kepada Banu  Sulaim  dengan  tugas dakwah  mengajak  mereka menganut Islam, yang kemudian dibunuh oleh Banu Sulaim secara gelap dan  dengan  tidak  semena-mena, sehingga   pemimpinnya   yang   berhasil  lolos  hanya  karena kebetulan saja. Begitu juga Banu Laith dan  Zafar  yang  telah menyerang  dan  merampas  mereka itu.

Sama pula dengan hukuman yang telah dijatuhkan kepada Banu Murra  karena  pengkhianatan mereka  itu tadinya. Demikian juga adanya limabelas orang yang telah dikirim ke Dhat’t-Talh di perbatasan Syam  dengan  tugas dakwah   mengajak   mereka   mengikut  Islam,  dibalas  dengan pembunuhan  juga,  sehingga  tak  ada  yang  selamat   kecuali pemimpinnya. Read the rest of this entry »

Posted in Sirah Muhammad | Leave a Comment »