MEMBANGUN KHAZANAH ILMU DAN PENDIDIKAN

Belajar itu adalah perobahan …….

Archive for the ‘Milad -Perkawinan’ Category

Nabi Muhammad SAW( Kelahiran- Pernikahan bag. 3)

Posted by Bustamam Ismail on July 25, 2010

Sesudah  Perang  Fijar  Quraisy  merasakan sekali bencana yang menimpa mereka dan menimpa Mekah seluruhnya,  yang  disebabkan oleh perpecahan, sesudah Hasyim dan ‘Abd’l-Muttalib wafat, dan masing-masing pihak berkeras mau  jadi  yang  berkuasa.  Kalau tadinya orang-orang Arab itu menjauhi, sekarang mereka berebut mau berkuasa. Atas anjuran Zubair bin ‘Abd’l-Muttalib di rumah

Abdullah  bin  Jud’an  diadakan  pertemuan  dengan  mengadakan jamuan makan, dihadiri oleh  keluarga-keluarga  Hasyim,  Zuhra dan  Taym.  Mereka  sepakat  dan berjanji atas nama Tuhan Maha

Pembalas, bahwa Tuhan akan  berada  di  pihak  yang  teraniaya sampai  orang itu tertolong. Muhammad menghadiri pertemuan itu yang oleh mereka disebut Hilf’l-Fudzul.  Ia  mengatakan,  “Aku

tidak  suka  mengganti fakta yang kuhadiri di rumah Ibn Jud’an itu dengan jenis unta yang baik.  Kalau  sekarang  aku  diajak pasti kukabulkan.”

A. Muhammad Tidak senang berfoya-foya

Seperti   kita  lihat,  Perang  Fijar  itu  berlangsung  hanya beberapa hari saja tiap tahun.  Sedang  selebihnya  masyarakat Arab  kembali  ke  pekerjaannya  masing-masing. Pahit-getirnya peperangan  yang  tergores  dalam  hati  mereka   tidak   akan menghalangi  mereka  dari  kegiatan  perdagangan,  menjalankan riba, minum minuman keras serta pelbagai macam kesenangan  dan hiburan sepuas-puasnya

Read the rest of this entry »

Posted in Milad -Perkawinan | Leave a Comment »

Nabi Muhammad SAW( Kelahiran- Pernikahan bag. 2)

Posted by Bustamam Ismail on July 25, 2010

Baik  kaum  Orientalis  maupun beberapa kalangan kaum Muslimin sendiri tidak merasa puas dengan cerita dua malaikat  ini  dan menganggap   sumber  itu  lemah  sekali.  Yang  melihat  kedua laki-laki (malaikat) dalam cerita penulis-penulis sejarah  itu hanya  anak-anak  yang  baru  dua tahun lebih sedikit umurnya. Begitu juga umur Muhammad waktu itu. Akan tetapi sumber-sumber itu   sependapat   bahwa  Muhammad  tinggal  di  tengah-tengah Keluarga Sa’d itu sampai mencapai usia lima  tahun.  Andaikata peristiwa  itu  terjadi  ketika ia berusia dua setengah tahun, dan ketika itu Halimah dan  suaminya  mengembalikannya  kepada ibunya,  tentulah terdapat kontradiksi dalam dua sumber cerita itu yang tak dapat diterima. Oleh karena itu beberapa  penulis berpendapat,  bahwa ia kembali dengan Halimah itu untuk ketiga kalinya.

A, William Muir tidak  mau  menyebutkan  cerita dua Malaekat

Dalam hal ini Sir William Muir tidak  mau  menyebutkan  cerita tentang  dua  orang  berbaju putih itu, dan hanya menyebutkan, bahwa kalau Halimah dan suaminya sudah menyadari adanya  suatu gangguan  kepada  anak itu, maka mungkin saja itu adalah suat gangguan krisis urat-saraf, dan kalau  hal  itu  tidak  sampai mengganggu  kesehatannya  ialah  karena  bentuk  tubuhnya yang baik. Barangkali yang  lainpun  akan  berkata:  Baginya  tidak diperlukan  lagi  akan  ada  yang  harus  membelah  perut atau dadanya, sebab sejak dilahirkan Tuhan  sudah  mempersiapkannya supaya  menjalankan  risalahNya. Dermenghem berpendapat, bahwa cerita ini tidak mempunyai dasar kecuali dari  yang  diketahui orang  dari  teks  ayat  yang  berbunyi:  “Bukankah sudah Kami lapangkan dadamu? Dan sudah Kami lepaskan beban dari kau? Yang telah memberati punggungmu?” (Qur’an 94: 1-3)

Read the rest of this entry »

Posted in Milad -Perkawinan | Leave a Comment »

MUHAMMADNabi Muhammad SAW(dari kelahiran sampai perkawinan)

Posted by Bustamam Ismail on July 25, 2010

A. Perkawinan Abdullah dengan Aminah bt Wahab

USIA Abd’l-Muttalib sudah  hampir  mencapai  tujuhpuluh  tahun atau   lebih   tatkala  Abraha  mencoba  menyerang  Mekah  dan menghancurkan Rumah Purba. Ketika itu  umur  Abdullah  anaknya sudah duapuluh empat tahun, dan sudah tiba masanya dikawinkan. Pilihan Abd’l-Muttalib jatuh kepada Aminah bint Wahb  bin  Abd Manaf  bin Zuhra, – pemimpin suku Zuhra ketika itu yang sesuai pula usianya dan mempunyai kedudukan terhormat. Maka  pergilah anak-beranak  itu hendak mengunjungi keluarga Zuhra. Ia dengan anaknya menemui Wahb dan melamar puterinya.  Sebagian  penulis sejarah berpendapat,  bahwa  ia  pergi  menemui  Uhyab, paman Aminah, sebab waktu itu ayahnya sudah  meninggal  dan  dia  di bawah  asuhan  pamannya.  Pada hari perkawinan Abdullah dengan Aminah itu, Abd’l-Muttalib  juga  kawin  dengan  Hala,  puteri pamannya.  Dari perkawinan ini lahirlah Hamzah, paman Nabi dan yang seusia dengan dia.

Abdullah dengan Aminah  tinggal  selama  tiga  hari  di  rumah Aminah,  sesuai  dengan  adat  kebiasaan  Arab bila perkawinan dilangsungkan di rumah keluarga pengantin puteri. Sesudah  itu mereka  pindah  bersama-sama  ke  keluarga Abd’l-Muttalib. Tak seberapa lama kemudian Abdullahpun  pergi  dalam  suatu  usaha perdagangan  ke  Suria  dengan  meninggalkan isteri yang dalam keadaan hamil. Tentang ini masih terdapat beberapa  keterangan yang  berbeda-beda:  adakah  Abdullah kawin lagi selain dengan Aminah;  adakah  wanita  lain  yang  datang  menawarkan   diri kepadanya?     Rasanya    tak    ada    gunanya    menyelidiki keterangan-keterangan semacam ini. Yang pasti  ialah  Abdullah adalah  seorang  pemuda  yang tegap dan tampan. Bukan hal yang luar biasa jika ada wanita lain yang ingin  menjadi  isterinya selain  Aminah. Tetapi setelah perkawinannya dengan Aminah itu hilanglah harapan yang lain walaupun  untuk  sementara.  Siapa tahu,   barangkali   mereka  masih  menunggu  ia  pulang  dari perjalanannya ke  Syam  untuk  menjadi  isterinya  di  samping Aminah. Read the rest of this entry »

Posted in Milad -Perkawinan | Leave a Comment »