MEMBANGUN KHAZANAH ILMU DAN PENDIDIKAN

Belajar itu adalah perobahan …….

Archive for the ‘Fathu Makkah’ Category

Pembebasan Kota Mekkah Bagian Ketiga

Posted by Bustamam Ismail on December 8, 2010

Tetapi  Muhammad,  tetapi  Nabi,  tetapi  Rasulullah, bukanlah manusia yang mengenal permusuhan, atau yang akan membangkitkan permusuhan  di kalangan umat manusia! Dia bukan seorang tiran, bukan mau menunjukkan sebagai orang yang berkuasa. Tuhan telah memberi keringanan kepadanya dalam menghadapi musuh, dan dalam kemampuannya itu ia memberi pengampunan.  Dengan  itu,  kepada seluruh  dunia  dan  semua  generasi  ia telah memberi teladan tentang  kebaikan  dan  keteguhan  menepati   janji,   tentang kebebasan jiwa yang belum pernah dicapai oleh siapa pun!

Apabila   Muhammad   kemudian   memasuki   Ka’bah,  dilihatnya dinding-dinding   Ka’bah   sudah    penuh    dilukis    dengan gambar-gambar  malaikat dan para nabi. Dilihatnya lbrahim yang dilukiskan   sedang   memegang   azlam6 yang   diperundikan,

dilihatnya sebuah patung burung dara dari kayu. Dihancurkannya patung itu dengan  tangannya  sendiri  dan  dicampakkannya  ke tanah.  Ketika  melihat  gambar  Ibrahim  agak  lama  Muhammad memandangnya, lalu katanya: Mudah-mudahan  Tuhan  membinasakan mereka!  Orang tua kita digambarkan mengundi dengan azlam! Apa hubungannya Ibrahim dengan azlam’? Ibrahim bukan orang Yahudi, juga bukan orang Nasrani. Tetapi ia adalah seorang hanif (yang murni imannya), yang menyerahkan diri kepada Allah  dan  bukan termasuk   orang-orang   yang  mempersekutukan  Tuhan.  Sedang malaikat-malaikat  yang   dilukiskan   sebagai   wanita-wanita cantik,  gambar-gambar itu oleh Muhammad disangkal samasekali, sebab  malaikat-malaikat  itu  bukan   laki-laki   dan   bukan perempuan.  Lalu  diperintahkannya  supaya  gambar-gambar  itu Read the rest of this entry »

Posted in Fathu Makkah | Leave a Comment »

Pembebasan Kota Mekkah Bagian Kedua

Posted by Bustamam Ismail on December 2, 2010

Disamping  Abbas,  yang  juga  berangkat menyongsong ialah Abu Sufyan bin’l-Harith b. ‘Abd’l-Muttalib, sepupu Nabi,  Abdullah b.    Abi   Umayya   bin’l-Mughira,   anak   bibinya.   Mereka menggabungkan diri dengan  pasukan  Muslimin  di  Niq’l-‘Uqab. Mereka berdua minta ijin akan menemui Nabi, tapi Nabi menolak. “Tidak  perlu  aku  kepada mereka,” katanya kepada Umm Salama, isterinya, ketika ia mencoba membicarakan  masalah  dua  orang itu.  “Aku  sudah  banyak  menderita  karena anak pamanku itu. Sedang anak bibiku, dan iparku pula, ia sudah mengatakan  yang bukan-bukan ketika ia di Mekah.”

Keterangan ini disampaikan kepada Abu Sufyan, dan dia berkata: “Demi  Allah,  bagiku  hanyalah  aku  ingin diijinkan bertemu, atau, dengan bantuan anakku ini, kami akan pergi ke mana saja, sampai kami mati kehausan dan kelaparan.” Nabi   merasa  kasihan  kepada  mereka.  Kemudian  mereka  pun diijinkan masuk menemuinya, dan mereka menyatakan masuk Islam. Read the rest of this entry »

Posted in Fathu Makkah | 2 Comments »

Pembebasan Kota Mekkah Bagian Pertama

Posted by Bustamam Ismail on November 23, 2010

A.Romawi Gembira Khalid bin Walid menarik mundur Pasukannya.

DI BAWAH pimpinan Khalid  bin’l-Walid  pasukan  Muslimin  kini kembali  pulang  setelah  terjadi  peristiwa Mu’ta itu. Mereka kembali  tidak  membawa   kemenangan,   juga   tidak   membawa kekalahan. Mereka kembali pulang dengan senang hati.

Penarikan  mundur ini setelah – Zaid b. Haritha, Ja’far b. Abi Talib dan Abdullah b. Rawaha tewas – telah meninggalkan  kesan yang  berlain-lainan  sekali  pada  pihak  Rumawi,  pada pihak Muslimin yang tinggal di Medinah dan  pada  pihak  Quraisy  di Mekah.  Rumawi  merasa  gembira sekali dengan penarikan mundur pasukan Muslimin itu. Mereka  sudah  merasa  bersyukur,  sebab pertempuran   itu  tidak  sampai  berlangsung  lama,  meskipun tentara Rumawi terdiri dari seratus ribu menurut satu  sumber, atau  dua  ratus ribu menurut sumber yang lain, – sementara pasukan Muslimin terdiri dari  tiga  ribu  orang.

Ketangkasan Khalid bin’l-Walid  dalam  bertahan  mati-matian  dengan  kekuatannya dalam  mengadakan  serangan, sehingga ia menghabiskan Sembilan pedang  yang  patah  di  tangannya  ketika  bertempur  setelah tewasnya   tiga   sahabatnya   itu,   atau  disebabkan   oleh kecerdikannya dalam mengatur dan membagi-bagi pasukannya  pada hari  kedua  dan  yang  telah menimbulkan hiruk-pikuk sehingga pihak Rumawi mengira bahwa bala bantuan telah didatangkan dari Medinah namun   kabilah-kabilah  Arab  yang  tinggal  di perbatasan dengan Syam sangat kagum  sekali  melihat  tindakan Muslimin ketika itu.

B. Farwa b. ‘Amr al-Judhami, seorang komandan pasukan Rumawi masuk Islam

Karena peristiwa itu pula salah seorang pemimpin mereka (Farwa b. ‘Amr al-Judhami, seorang komandan pasukan Rumawi)  langsung menyatakan  diri  masuk  Islam.  Akan  tetapi,  atas  perintah Heraklius dia kemudian ditangkap  dengan  tuduhan  berkhianat.

Read the rest of this entry »

Posted in Fathu Makkah | Leave a Comment »