MEMBANGUN KHAZANAH ILMU DAN PENDIDIKAN

Belajar itu adalah perobahan …….

Archive for the ‘Salman Al-Farisi’ Category

Ketulusan Seorang Sahabat (Salman Al-Farisi)

Posted by Bustamam Ismail on December 1, 2008

Lamaran Pernikahan menjadi saksi pernikahan persahabatan

madinahSalman Al Farisi memang sudah waktunya menikah. Seorang wanita Anshar yang dikenalnya sebagai wanita mukminah lagi shalihah juga telah mengambil tempat di hatinya. Tentu saja bukan sebagai kekasih. Tetapi sebagai sebuah pilihan dan pilahan yang dirasa tepat. Pilihan menurut akal sehat. Dan pilahan menurut perasaan yang halus, juga ruh yang suci. Tapi bagaimanapun, ia merasa asing di sini. Madinah bukanlah tempat kelahirannya. Madinah bukanlah tempatnya tumbuh dewasa. Madinah memiliki adat,

rasa bahasa, dan rupa-rupa yang belum begitu dikenalnya. Ia berfikir, melamar

seorang gadis pribumi tentu menjadi sebuah urusan yang pelik bagi seorang

pendatang. Harus ada seorang yang akrab dengan tradisi Madinah berbicara

untuknya dalam khithbah. Maka disampaikannyalah keinginan hati itu kepada

shahabat Anshar yang dipersaudarakan dengannya, Abud Darda’.

“Subhanallaah.. wal hamdulillaah..”, girang Abud Darda’ mendengarnya. Mereka

tersenyum bahagia dan berpelukan. Maka setelah persiapan dirasa cukup,

beriringanlah kedua shahabat itu menuju sebuah rumah di penjuru tengah kota

Madinah. Rumah dari seorang wanita yang shalihah lagi bertaqwa.

Read the rest of this entry »

Posted in mutiara akhlak, Salman Al-Farisi | 3 Comments »

Salman Alfarisi (sikap wara’atau berhati-hati)

Posted by Bustamam Ismail on December 1, 2008

Salman sebagai gubernur Madain

salmanPEJABAT negara, entah dia presiden, menteri, gubernur, bupati, wali kota atau wali kota yang ngotot meminta rumah dinas, pantas malu dengan pencetus strategi membangun parit pada Perang Khandak, Salman Alfarisi.

Sebab, sebagai amir/gubernur Madain, tiadalah sahabat mulia dari tanah Persia ini memiliki rumah dinas. Ia sebenarnya memang punya “rumah dinas”. Hebatnya pula ia minta seorang arsitek membikin denah-denah rumahnya. Kita simak bagaimana rupa rumah dinas itu. Rumah dinas kepunyaan Salman adalah jika Salman berdiri, kepalanya akan menyentuh langit-langit rumah. Dan, jika Salman tidur, kakinya pasti terantuk pada dindingnya.

Kesederhanaan Salman juga tecermin dari perangkat piring dan baskom sebagai wadah minum dan wudunya. Tidak lebih tidak kurang. Oh ya masih ada satu lagi, Salman memiliki seikat kesturi saat pembebasan Jalula dulu. Nanti, saat Salman sakit dan menjelang ajal, ia meminta istrinya menaburi kesturi dalam air untuk dipercikkan di sekitar tempat tidur sahabat yang mulia itu.

Salman juga bukan tipikal pemimpin yang minta dilayani. Pernah seorang sahabat bersilaturahmi ke rumah Salman. Ia mendapati Sang Gubernur tengah sibuk menggodok tepung untuk makanan. Kata sang tamu, “Ke mana pelayanmu.”

Read the rest of this entry »

Posted in mutiara akhlak, Salman Al-Farisi | Leave a Comment »

Salman Al-Farisi Bagian Pertama….

Posted by Bustamam Ismail on December 1, 2008


salman

Dari Persi datangnya pahlawan kali ini. Dan dari Persi pula Agama Islam nanti dianut oleh orang-orang Mu’min yang tidak sedikit jumlahnya, dari kalangan mereka muncul pribadi-pribadi istimewa yang tiada taranya, baik dalam bidang kedalam ilmu pengetahuan dan ilmuan dan keagamaan, maupun keduniaan.

Dan memang, salah satu dari keistimewaan dan kebesaran al-Islam ialah, setiap ia memasuki suatu negeri dari negeri-negeri Allah, maka dengan keajaiban luar biasa dibangkitkannya setiap keahlian, digerakkannya segala kemampuan serta digalinya bakat-bakat terpendam dari warga dan penduduk negeri itu, hingga bermunculanlah filosof-filosof Islam, dokter-dokter Islam, ahli-ahli falak Islam, ahli-ahli fiqih Islam, ahli-ahli ilmu pasti Islam dan penemu-penemu mutiara Islam .

Ternyata bahwa pentolan-pentolan itu berasal dari setiap penjuru dan muncul dari setiap bangsa, hingga masa-masa pertama perkembangan Islam penuh dengan tokoh-tokoh luar biasa dalam segala lapangan, baik cita maupun karsa, yang berlainan tanah air dan suku bangsanya, tetapi satu Agama. Dan perkembangan yang penuh berkah dari Agama ini telah lebih dulu dikabarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, bahkan beliau telah menerima janji yang benar dari Tuhannya Yang Maha Besar lagi Maha Mengetahui. Pada suatu hari diangkatlah baginya jarak pemisah dari tempat dan waktu, hingga disaksikannyalah dengan mata kepala panji-panji Islam berkibar di kota-kota di muka bumi, serta di istana dan mahligai-mahligai para penduduknya.

Read the rest of this entry »

Posted in Salman Al-Farisi | Tagged: , | 3 Comments »