MEMBANGUN KHAZANAH ILMU DAN PENDIDIKAN

Belajar itu adalah perobahan …….

PERKEMBANGAN ISLAM PADA MASA MODERN

Posted by Bustamam Ismail on December 16, 2008

jmlPembaruandalam Islam yang timbul pada periode sejarah Islam mempunyai tujuan, yakni membawa umat Islam pada kemajuan, baik dalam ilmu pengetahuan maupun kebudayaan. Perkembangan Islam dalam sejarahnya mengalami kemajuan dan juga kemunduran. Bab ini akan menguraikan perkembangan Islam pada masa pembaruan. Pada masa itu, Islam mampu menjadi pemimpin peradaban. Mungkinkah Islam mampu kembali menjadi pemimpin peradaban?

Dalam bahasa Indonesia, untuk merujuk suatu kemajuan selalu dipakai kata modern, modernisasi, atau modernisme. Masyarakat barat menggunakan istilah modernisme tersebut untuk sesuatu yang mengandung arti pikiran, aliran atau paradigma baru. Istilah ini disesuaikan untuk suasana baru yang ditimbulkan oleh kemajuan, baik oleh ilmu pengetahuan maupun tekhnologi.

A.Perkembangan Ajaran Islam, Ilmu Pengetahuan, dan kebudayaan

1.Pada bidang Akidah

Salah satu pelopor pembaruan dalam dunia Islam Arab adalah suatu aliran yang bernama Wahabiyah yang sangat berpengaruh di abad ke-19. Pelopornya adalah Muhammad Abdul Wahab (1703-1787 M) yang berasal dari nejed, Saudi Arabia. Pemikiran yang dikemukakan oelh Muhammada Abdul Wahab adalah upaya memperbaiki kedudukan umat Islam dan merupakan reaksi terhadap paham tauhid yang terdapat di kalangan umat Islam saat itu. Paham tauhid mereka telah bercampur aduk oleh ajaran-ajaran tarikat yang sejak abad ke-13 tersebar luas di dunia Islam

Disetiap negara Islam yang dikunjunginya, Muhammad Abdul Wahab melihat makam-makam syekh tarikat yang bertebaran. Setiap kota bahkan desa-desa mempunyai makam sekh atau walinya masing-masing. Ke makam-makam itulah uamt Islam pergi dan meminta pertolongan dari syekh atau wali yang dimakamkan disana untuk menyelesaikan masalah kehidupan mereka sehari-hari. Ada yang meminta diberi anak, jodoh disembuhkan dari penyakit, dan ada pula yang minta diberi kekayaan. Syekh atau wali yang telah meninggal. Syekh atau wali yang telah meninggal dunia itu dipandang sebagai orang yang berkuasa untuk meyelesaikan segala macam persoalan yang dihadapi manusia di dunia ini. Perbuatan ini menurut pajam Wahabiah termasuk syirik karena permohonan dan doa tidak lagi dipanjatkan kepada Allah SWT

Masalah tauhid memang merupakan ajaran yang paling dasar dalam Islam . oleh karena itu, tidak mengherankan apabila Muhammad Abdul Wahab memusatkan perhatiannya pada persoalan ini. Ia memiliki pokok-pokok pemikiran sebagai berikut.

  1. Yang harus disembah hanyalah Allah SWT dan orang yang menyembah selain dari Nya telah dinyatakan sebagai musyrik
  2. Kebanyakan orang Islam bukan lagi penganut paham tauhid yang sebenarnya karena mereka meminta pertolongan bukan kepada Allah, melainkan kepada syekh, wali atau kekuatan gaib. Orang Islam yang berperilaku demikian juga dinyatakan sebagai musyrik
  3. Menyebut nama nabi, syekh atau malaikat sebagai pengantar dalam doa juga dikatakan sebagai syirik
  4. Meminta syafaat selain kepada Allah juga perbuatan syrik
  5. Bernazar kepada selain Allah juga merupakan sirik
  6. Memperoleh pengetahuan selain dari Al Qur’an, hadis, dan qiyas merupakan kekufuran
  7. Tidak percaya kepada Qada dan Qadar Allah merupakan kekufuran.
  8. Menafsirkan Al Qur’an dengan takwil atau interpretasi bebas juga termasuk kekufuran.

Untuk mengembalikan kemurnian tauhid tersebut, makam-makam yang banyak dikunjungi denngan tujuan mencari syafaat, keberuntungan dan lain-lain sehingga membawa kepada paham syirik, mereka usahakan untuk dihapuskan. Pemikiran-pemikiran Muhammad Abdul Wahab yang mempunyai pengaruh pada perkembangan pemikiran pembaruan di abad ke-19 adalah sebagai berikut.

  1. Hanya alquran dan hadis yang merupakan sumber asli ajaran-ajaran Islam. Pendapat ulama bukanlah sumber
  2. Taklid kepada ulama tidak dibenarkan
  3. Pintu ijtihad senantiasa terbuka dan tidak tertutup

Muhammad Abdul Wahab merupakan pemimpin yang aktif berusaha mewujudkan pemikirannya. Ia mendapat dukungan dari Muhammad Ibn Su’ud dan putranya Abdul Aziz di Nejed. Paham-paham Muhammad Abdul Wahab tersebar luas dan pengikutnya bertambah banyak sehingga di tahun 1773 M mereka dapat menjadi mayoritas di Ryadh. Di tahun 1787, beliau meninggal dunia tetapi ajaran-ajarannya tetap hidup dan mengambil bentuk aliran yang dikenal dengan nama Wahabiyah.

2.Pada bidang Ilmu Pengetahuan

Islam merupakan agama yang sangat mendukung kemajuan ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, Islam menghendaki manusia menjalankan kehidupan yang didasarkanpada rasioanlitas atau akal dan iman. Ayat-ayat Al Qur’an banyak memberi tempat yang lebih tinggi kepada orang yang memiliki ilmu pengetahuan, Islam pun menganjurkan agar manusia jangan pernah merasa puas dengan ilmu yang telah dimilikinya karena berapapun ilmu dan pengetahuan yang dimiliki itu, masih belum cukup untuk dapat menjawab pertanyaan atau masalah yang ada di dunia ini. Firman Allah SWT( lihat Al_qur’an )

Artinya : “Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut (menjadi tinta), ditambahkan kepada tujuh laut (lagi) sesudah (kering)nya, niscaya tidak akan habis-habisnya (dituliskan) kalimat Allah. Sesungguhnya Allah maha perkasa lagi maha bijaksana.” (QS luqman : 27)

Ajaran Islam tersebut mendapat respon yang positif dari para pemikir Islam sejak zaman klasik (650-1250 M), zaman pertengahan (1250-1800 M) hingga periode modern (1800 m dan seterusnya). Masa pembaruan merupakan zaman kebangkitan umat Islam. Jatuhnya mesir ke tangan barat menynadarkan umat Islam bahwa di barat telah timbul peradaban baru yang lebih tinggi dan merupakan ancaman bagi Islam. Raja-raja dan pemuka-pemuka Islam mulai memikirkan cara untul meningkatkan mutu dan kekuatan umat Islam. Pemikiran dan usaha pembaruan antara lain sebagai berikut.

a.Praperiode modern (1250-1800 M)

Sebenarnya pembaruan dan perkembangan ilmu pengetahuan telah dimulai sjak periode pertengahan, terutama pada masa kerajaan usmani. Pada abad ke-17, mulai terjadi kemunduran khusunya ditandai oleh kekalahan-kekalahan yang dialami melalui peperangan melawan negara-negara Eropa. Peristiwa tersebut diawali dengan terpukul mundurnya tentara usmani ketika dikirm untuk menguasai wina pada tahun 1683. kerajaan usmani menyerahkan Hungaria kepada Austria, daerah Podolia kepada Polandia, dan Azov kepada Rusia dengan perjanjian Carlowiz yang ditandatangani tahun 1699

Kekalahan yang menyakitkan ini mendorong raja-raja dan pemuka-pemuka kerajaan usmani mengadakan berbagai penelitian untuk menyelidiki sebab-sebab kekalahan mereka dan rahasia keunggulan lawan. Mereka mulai memperhatikan kemajuan Eropa, terutama Prancis sebagai negara yang terkemuka pada waktu itu. Negara Eropa mulai mempunyai arti yang penting bagi cendikiawan atau pemuka-pemuka usmani. Orang-orang Eropa yang selama ini dipandang sebagai kafir dan rendah mulai dihargai. Bahkan, duta-dutapun dikirim ke Eropa untuk mempelajari kemajuan berbagai disiplin ilmu serta suasana dari dekat

Pada tahun 1720, Celebi Mehmed diangkat subagai duta di Paris dengan tugas khusu mengunjungi pabrik-pabrik, benteng-benteng pertahanan, dan institusi-institusi lainnya serta memberi laporan tentang kemajuan tekhnik, organisasi angkatan perang modern, rumah sakit, observatorium, peraturan, karantina, kebun binatang, adat istiadat dan lain sebagainya seperti ia lihat di Perancis. Di tahun 1741 M anaknya, Said Mehmed dikirim pula ke paris

Laporan-laporan kedua duta ini menarik perhatian Sultan Ahmad III (1703-1730 M) untuk memulai pembaruan di kerajaan Usmani. Pada tahun 1717 M, seorang perwira Perancis bernama De Rochefart datang ke Istanbul dengan usul membentuk suatu korps artileri tentara Usmani berdasarkan ilmu-ilmu kemiliteran modern. Di tahun 1729, datang lagi seorang Perancis yakni Comte De Bonneval yang kemudia masuk Islam dengan nama baru Humbaraci Pasya. Ia bertugas melatih tentara usmani untuk memakai alat-alat (meriam) modern. Untuk menjalankan tugas ini, ia dibantu oleh Macarthy dari Irlandia, Ramsay dari Skotlandia dan Mornai dari Perancis. Atas usaha ahli-ahli Eropa inilah, taktik dan teknik militer ,odern pun dimasukkan ke dalam angkatan perang usmani. Maka pada tahun 1734 M, dibuka sekolah teknik militer untuk pertama kalinya.

Dalam bidang non militer, pemikiran dan usaha pembaruan dicetuskan oleh Ibrahim Mutafarrika (1670-1754 M). Ia memperkenalkan ilmu-ilmu pengetahuan modern dan kemajuan barat kepada masyarakat turki yang disertai pula oleh usha penerjemahan buku-buku barat ke dalam bahasa turki. Suatu badan penerjemah yang terdiri atas 25 orang anggota dibentuk pada tahun 1717 M

Sarjana atau filsuf Islam yang termasyur, baik didunia Islam atau barat ialah Ibnu Sina (1031 M) dan Ibnu Rusyd (1198 M). Dalam bidang seni atau syair, penyair persia Umar Khayam (1031 M) dan penyair lirik Hafiz (1389 M) yang dijuluki Lisan Al Gaib atau suara dari dunia gaib, sangat dikenal luas saat itu

b.Pembaruan pada periode modern (1800 M – dan seterusnya)

Kaum muslim memiliki banyak sekali tokoh – tokoh pembaruan yang pokok – pokok pemikirannya maupun jasa-jasanya di berbagai bidang telah memberikan sumbangsih bagi uamt Islam di dunia. Beberapa tokoh yang terkenal dalam dunia ilmu pengetahuan atau pemikiran Islam tersebut antara lain sebagai berikut.

1)Jamaludin Al Afgani (Iran 1838 – Turki 1897)

Salah satu sumbangan terpenting di dunia Islam diberikan oleh sayid Jamaludin Al Afgani. Gagasannya mengilhami kaum muslim di Turki, Iran, mesir dan India. Meskipun sangant anti imperialisme Eropa, ia mengagungkan pencapaian ilmu pengetahuan barat. Ia tidak melihat adanya kontradiksiantara Islam dan ilmu pengetahuan. Namun, gagasannya untuk mendirikan sebuah universitas yang khusus mengajarkan ilmu pengetahuan modern di Turki menghadapi tantangan kuat dari para ulama. Pada akhirnya ia diusir dari negara tersebut.

2)Muhammad Abduh (mesir 1849-1905) dan Muhammad Rasyd Rida (Suriah 1865-1935)

Guru dan murid tersebut sempat mengunjungi beberapa negara Eropa dan amat terkesan dengan pengalaman mereka disana. Rasyd Rida mendapat pendidikan Islam tradisional dan menguasai bahasa asing (Perancis dan Turki) yang menjadi jalan masuknya untuk mempelajari ilmu pengetahuan secara umum. Oelh karena itu, tidak sulit bagi Rida untuk bergabung dengan gerakan pembaruan Al Afgani dan Muhammad Abduh di antaranya melalui penerbitan jurnal Al Urwah Al Wustha yang diterbitkan di paris dan disebarkan di Mesir. Muhammad Abduh sebagaimana Muhammad Abdul Wahab dan Jamaludin Al Afgani, berpendapat bahwa masuknya bermacam bid’ah ke dalam ajaran Islam membuat umat Islam lupa akan ajaran-ajaran Islam yang sebenarnya. Bid’ah itulah yang menjauhkan masyarakat Islam dari jalan yang sebenarnya.

3)Toha Husein (Mesir Selatan 1889-1973)

Toha husein adalah seorang sejarawan dan filsuf yang amat mendukung gagasan Muhammad Ali Pasya. Ia merupakan pendukung modernisme yang gigih. Pengadopsian terhadap ilmu pengetahuan modern tidak hanya penting dari sudut nilai praktis (kegunan)nya saja, tetapi juga sebagai perwujudan suatu kebudayaan yang amat tinggi. Pandangannya dianggap sekularis karena mengunggulkan ilmu pengetahuan.

4)Sayid Qutub (Mesir 1906-1966) dan Yusuf Al Qardawi.

Al qardawi menekankan perbedaan modernisasi dan pembaratan. Jika modernisasi yang dimaksud bukan berarti upaya pembaratan dan memiliki batasan pada pemanfaatan ilmu pengetahuan modern serta penerapan tekhnologinya, Islam tidak menolaknya bahkan mendukungnya. Pandangan al qardawi ini cukup mewakili pandangan mayoritas kaum muslimin. Secara umum, dunia Islam relatif terbuka untuk menerima ilmu pengetahuan dan tekhnologi sejauh memperhitungkan manfaat praktisnya. Pandangan ini kelak terbukti dan tetap bertahan hingga kini di kalangan muslim. Akan tetapi, dikalangan pemikir yang mempelajari sejarah dan filsafat ilmu pengetahuan, gagasan seperti ini tidak cukup memuaskan mereka.

5)Sir Sayid Ahmad Khan (india 1817-1898)

Sir Sayid Ahmad Khan adalah pemikir yang menyerukan saintifikasi masyarakat muslim. Seperti halnya Al Afgani, ia menyerukan kaum muslim untuk meraih ilmu pengetahuan modern. Akan tetapi, berbeda dengan Al Afgani ia melihat adanya kekuatan yang membebaskan dalam ilmu pengetahuan dan tekhnologi modern. Kekuatan pembebas itu antara lain meliputi penjelasan mengenai suatu peristiwa dengan sebab-sebabnya yang bersifat fisik materiil. Di barat, nilai-nilai ini telah membebaskan orang dari tahayuldan cengkeraman kekuasaan gereja. Kini, dengan semangat yang sama, Ahmad Khan merasa wajib membebaskan kaum muslim dengan melenyapkan unsur yang tidak ilmiah dari pemahaman terhadap Al Qur’an. Ia amat serius dengan upayanya ini antara lain dengan menciptakan sendiri metode baru penafsiran Al Qur’an. Hasilnya adalah teologi yang memiliki karakter atau sifat ilmiah dalam tafsir Al Qur’an

6)Sir Muhammad Iqbal (Punjab 1873-1938)

Generasi awal abad ke-20 adalahSir Muhammad Iqbal yang merupakan salah seorang muslim pertama di anak benua India yang sempat mendalami pemikiran barat modern dan mempunyai latar belakang pendidikan yang bercorak tradisional Islam. Kedua hal ini muncul dari karya utamanya di tahun 1930 yang berjudul The Reconstruction of Religious Thought in Islam (Pembangunan Kembali Pemikiran Keagamaan dalam Islam). Melalui penggunaan istilah recontruction, ia mengungkapkan kembali pemikiran keagamaan Islam dalam bahasa modern untuk dikonsumsi generasi baru muslim yang telah berkenalan dengan perkembangan mutakhir ilmu pengetahuan dan filsafat barat abad ke-20

B.Perkembangan Kebudayaan pada masa Pemabaharuan

Bangsa Turki tercatat dalam sejarah Islam dengan keberhasilannya mendirikan dua dinasti yaitu Dinasti Turki Saljuk dan Dinasti Turki Usmani. Di dunia Islam, ilmu pengetahuan modern mulai menjadi tantangan nyata sejak akhir abad ke-18, terutama sejak Napoleon Bonaparte menduduki Mesir pada tahun 1798 dan semakin meningkat setelah sebagian besar dunia Islam menjadi wilayah jajahan atau dibawah pengaruh Eropa.akhirnya serangkaian kekalahan berjalan hingga memuncak dengan jatuhnya dinasti Usmani di Turki. Proses ini terutama disebabkan oleh kemjuan tekhnologi barat. Setelah pendudukan Napoleon, Muhammad Ali memainkan peranan penting dalam kampanye militer melawan Perancis. Ia diangkat oleh pengusaha Usmani menjadi Pasya pada tahun 1805 dan memerintah Mesir hingga tahun 1894

Buku-buku ilmu pengetahuan dalam bahasa Arab diterbitkan. Akan tetapi, saat itu terdapat kontroversial percetakan pertama yang didirikan di Mesir ditentang oleh para ulama karena salah satu alatnya menggunakan kulit babi. Muhammad Ali Pasya mendirikan beberapa sekolah tekhnik dengan guru-gurunya dari luar negaranya. Ia mengirim lebih dari 4000 pelajar ke Eropa untuk mempelajari berbagai ilmu pengetahuan dan tekhnologi.

Kebudayaan turki merupakan perpaduan antara kebudayaan Persia, Bizantium dan Arab. Dari kebudayaan Persia, mereka banyak menerima ajaran-ajaran tentang etika dan tatakrama kehidupan kerajaan atau organisasi pemerintahan. Prinsip kemiliteran mereka dapatkan dari Bizantium, sedangkan dari Arab, mereka mendapat ajaran tentang prinsip ekonomi, kemasyarakatan, dan ilmu pengetahuan.

Orang-orang Turki Usmani dikenal sebagai bangsa yang senang dan mudah berasimilasi dengan bangsa lain dan bersikap terbuka terhadap kebudayaaan luar. Para ilmuwan ketika itu tidak menonjol. Namun demikian, mereka banyak berkiprah dalam pengembangan seni arsitektur Islam berupa bangunan-bangunan masjid yang indah seperti masjid Sultan Muhammad Al Fatih, masjid Sulaiman, dan masjid Abu Ayub Al Ansari. Masjid-masjid tersebut dihiasi pula dengan kaligrafi yang indah. Salah satu masjid yang terkenal dengan keindahan kaligrafinya adalah masjid yang awalnya berasalh dari gereja Aya Sophia.

Islam dan kebudayaannya tidak hanya merupakan warisan dari masa silam yang gemilang, namun juga salah satu kekuatan penting yang cukup diperhitungkan dunia dewasa ini. Al Qur’an terus menerus dibaca dan dikaji oleh kaum muslim. Budaya Islam pun tetap merupakan faktor pendorong dalam membentuk kehidupan manusia di permukaan bumi.

Toleransi beragama merupakan salah satu kebudayaan Islam dan tidak ada satupun ajaran Islam yang bersifat rasialisme. Dalam hal ini, agama yang ditegakkan oleh Nabi Muhammad mengandung amanat yang mendorong kemajuan bagi seluruh umat manusia, khusunya umat Islam di dunia.

C.Manfaat Sejarah Islam pada Masa Pembaruan

1.Sejarah dikemukakan dalam Al Qur’an sebagai kisah atau peristiwa yang dialami umat manusia di masa lalu. Orang yang tidak mau mengambil hikmah dari sejarah mendapat kecaman karena mereka tidak mendapat pelajaran apapun dari kisah dalam Al Qur’an. Melalui sejarah, kita dapat mencari upaya antisipasi agar kekeliruan yang mengakibatkan kegagalan di masa lalu tidak terulang di masa yang akan datang.

2.Pelajaran yang dapat diambil dari sejarah dapat menjadi pilihan ketika mengambil sikap. Bagi orang yang mengambil jalan sesuai dengan ajaran dan petunjuk Nya, orang tersebut akan mendapat keselamatan

3.pembaruan akan memberi manfaat berupa inspirasi unutk mengadakan perubahan-perubahan sehingga suatu pekerjaan akan menajdi lebih efektif dan efisien

4.dalam sejarah, dikemukakan pula masalah sosial dan politik yang terdapat di kalangan bangsa-bangsa terdahulu. Semua itu agar menjadi perhatian dan menjadi pelajaran ketika menghadapi permasalahan yang mungkin akan terjadi

5.pembaruan mempunyai pengaruh besar pada setiap pemerintahan. Sebagai contoh, pada zaman Sultan Mahmud II sadar bahwa pendidikan madrasah tradisional tidak sesuai lagi dengan tuntutan zaman abad ke-19. oleh karena itu, dibuatlah pembaruan-pembaruan di bidang pendidikan yang memasukkan unsur ilmu pengetahuan umum ke dalam sistem pendidikan negara tersebut.

6.corak atau bentuk negara dianggap kalangan tertentu bukan persoalan agama, tetapi persoalan duniawi sehingga hal tersebut diserhakan kepada manusia untuk menentukannya. Hal seperti ini dilakukan oleh Mustafa Kemal Pasya dalam menghapus sistem kekhilafan dari kerajaan Usmani.

D.Perilaku Cerminan Penghayatan terhadap Sejarah Islam pada Masa Pembaruan

Ada beberapa perlaku yang dapat dijadikan cerminan terhadap penghayatan akan sejarah perkembangan Islam pada masa pembaruan ini. Hal-hal tersebut adalah sebagai berikut.

  1. Menyikapi kejadian masa lalu dengan sikap sabar dan menanamkan jihad yang sesuai dengan ajaran Al Qur’an dan hadis
  2. Sejarah dapat dijadikan sumber inspirasi untuk membuat langkah-langakah inovatif agar kehidupan menusia dapat damai dan sejahtera baik di dunia maupun di akhirat.
  3. Memotivasi diri terhadap masa depan agar memperoleh kemajuan serta mengupayakan agar sejarah yang mengandung nilai negatif atau kurang baik tidak akan terualng kembali.
  4. Membangun masa depan berdasarkan pijakan-pijakan yang telah ada di masa lalu sehingga dapat membangun negara senantiasa menjadi baldatun tayyibatun wa rabbun gafur atau negara yang baik dan mendapat ampunan dari Allah SWT
  5. Ilmu pengetahuan dan tekhnologi di masa pembaruan cukup canggih dan menakjubkan sehingga melalui proses belajar akan dapat diperoleh kemajuan yang lebih baik bagi gemerasi-generasi muslim di masa depan.

E.Pengaruh Perkembangan Dunia Islam terhadap Umat Islam di Indonesia

Pembaruan di negara-negara timur tengah tidak hanya tersebar di lingkungan mereka sendiri, namun juga meluas hingga ke Indonesia. Pengaruh-pengaruh dari pembaruan tersebut antara lain sebagai berikut.

  1. Gema pembaruan yang dilakukan oleh Jamaludin Al Afgani an syekh Muhammadn Abdul Wahhab sampai juga ke Indonesia, terutama terhadap tokoh-tokoh seperti Haji Muhammad Miskin (Kabupaten Agam, Sumatera Barat), Haji Abdur Rahman (Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat), dan Haji Salman Faris (Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat). Mereka dikenal dengan nama Haji Miskin, Haji Pioabang dan Haji sumaniik. Sepulang dari tanah suci, mereka terilhami oleh paham syekh Muhammad Abdul Wahhab. Mereka pulang dari tanah suci pada tahun 1803 M dan sebagai pengaruh pemikiran para pembaru timur tengah tersebut adalah timbulnya gerakan paderi. Gerakan tersebut ingin membersihkan ajaran Islam yang telah bercampur-baur dengan perbuatan-perbuatan yang bukan Islam. Hal ini menimbulkan pertentangan antara golongan adat dan golongan Paderi.
  2. Pada tahun 1903 M murid-murid dari Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabawy, seorang ulama besar bangsa Indonesia di makkah yang mendapat kedudukan mulia di kalangan masyarakat dan pemerintahan Arab, kembali dari tanah suci. Murid-murid dari syekh ahmad inilah yang menjadi pelopor gerakan pembaruan di minangkabau dan akhirnya berkembang ke seluruh Indonesia. Mereka antara lain sebagai berikut : Syekh Haji Abdul Malik Karim Amrullah (Buya Hamka), Syekh Daud Rasyidi, Syekh Jamil Jambik dan Kyai Haji Ahmad Dahlan (pendiri Muhammadiyah)
  3. Munculnya berbagai organisasi dan kelembagaan Islam modern di Indonesia pada awal abad ke-20, baik yang bersifat keagamaan, politik maupun ekonomi. Organisasi tersebut ialah sebagai berikut.

a.Jamiatul Khair (1905 M) yang merupakan wadah lembaga pendidikan dan pengkaderan generasi muda penerus perjuangan Islam dan berlokasi di Jakarta

b.Muhammadiyah (18 November 1912) yang didirikan oleh K.H Ahmad Dahlan. Ia memiliki pemikiran yang tidak menghendaki berkembangnya bid’ah, tahayul kurafat dan mengembalikan ajaran Islam yang sesuai dengan Al Qur’andan hadis di Yogyakarta

c.Al Irsyad (1914 M) dibawah pimpinan Ahmad Sukarti dan bertempat di Jakarta.

d.Persatuan Islam (persis)dibawah pimpinan Ahmad Hasan yang didirikan tahun 1923 di Bandung. Al Irsyad dan Persis memiliki bentuk gerakan yang hampir sama dengan Muhammadiyah.

e.Seriakt Dagang Islam (1911) di bawah pimpinan Haji Samanhudi di Solo. Pada awalnya gerakan tersebut bersifat ekonomi dan keagamaan. Akan tetapi kemudian berubah menjadi kegiatan yang bersifat politik. Terjadi perubahan kembali menjadi Partai Serikat Islam dan pada tahun 1929 kembali berubah menjadi PSII (partai Serikat Islam Indonesia).

f.Jamiyatul Nahdatul Ulama (NU) yang lahir 13 Januari 1926 di surabaya di bawah pimpinan KH Hasym Asyari. Nahdatul Ulama merupakan wadah para ulama di dalam tugas memimpin masyarakat muslim menuju cita-cita kejayaan Islam. Gerkannya kemudian juga berubah ke arah politik

g.Matla’ul Anwar (1905) di Menes, Banten yang didirikan oleh KH M. Yasin. Organisasi ini bersifat sosial keagamaan dan pendidikan.

h.Pergerakan Tarbiyah (Perti) di Sumatera Barat yang didirikan oleh Syekh Sulaiman Ar Rasuli pada tahun 1928. organisasi ini bergerak di bidang pendidikan, membasmi bid’ah, khurafat dan tahayul serta taklid di kalangan umat Islam

i.Persatuan Muslim Indonesia (Permi) yang didirikan pada tanggal 22 mei 1930 di bukit tinggi. Organisasi ini pada mulanya bersifat keagamaan, tetapi kemudian menjadi partai politik yang menuntut kemerdekaan Indonesia. Pemimpinnya adalah Muchtar Lutfi

j.Majlis Islam ‘Ala Indonesia yang didirikan atas prakarsa KH Ahmad Dahlan dan KH Mas Mansur pada tahun 1937. pada mulanya organisasi ini tidak terlibat pada kegiatan politik, tapi pada akhirnya terlibat pula dalam politik praktis yaitu dengan melakukan perlawanan terhadap penjajah Belanda

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa gerakan pembaruan yang menyebabkan lahirnya organisasi keagamaan pada mulanya bersifat keagamaan, tetapi seiring dengan kondisi masyarakat pada saat itu kemudian menjelma menjadi kegiatan politik yang menuntut kemerdekaan Indonesia dan hal tersebut dirasakan mendapat pengaruh yang signifikan dari pemikir-pemikir para pembaru Islam, baik di tingkat nasional maupun internasional.

LATIHAN

A.Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d atau e sesuai jawaban yang paling tepat

1. Sejarah dapat dijadikan pelajaran untuk …

a.tidak mengulangi lagi kesalahan yang telah lalu

b.pelajaran bagi kehidupan di masa depan

c.landasan membuat program

d.mengingat pelaku sejarah

e.membuktikan kebenaran Al Qur’an yang telah dikisahkan

  1. Pada tahun 1720, Celebi Mehmed diangkat menjadi duta di negara ..

a.Irak

b.Spanyol

c.Perancis

d.Kordoba

e.Yunani

  1. Napoleon Bonaparte menduduki mesir pada tahun …

a.1789 M

b.1790 M

c.1794 M

d.1798 M

e.1799 M

  1. Tokoh pembaruan awal abad ke-20 setelah Sayid Ahmad Khan adalah …

a.Muhammad Abduh

b.Muhammad iqbal

c.Muhammad Pasya

d.Sultan Ali

e.Rasyd Rida

  1. Masjid yang terkenal dengan keindahan kaligrafinya dan berasal dari bangunan gereja adalah …

a.Betlehem

b.Al Ahmar

c.Aya Sofia

d.Dome of The Rock

e.Istiqlal

  1. Kerajaan yang berhasil menaklukan Konstantinopel dan Semenanjung Balkan ialah…

a.bani Umayah di Damaskus

b.bani Abbasyah

c.bani Turki Usmani

d.bani Umayyah II di Andalusia

e.bani Fatimiyah

  1. Negara yang penduduknya mayoritas beragama Islam di wilayah Balkan saat ini ialah…

a.Bosnia

b.Austria

c.Yunani

d.Ceko

e.Bulgaria

  1. Salah satu tokoh pembaruan Islam di Mesir ialah …

a.Kemal At tatruk

b.Muhammad Abduh

c.Umar bin Abdul Aziz

d.Jamaludin Al Afgani

e.Umar Kayam

  1. Tiga ulama yang baru pulang dari Mekkah dan mengadakan pembaruan di Minang kabau dikenal dengan sebutan …

a.Gerakan Paderi

b.Gerkana wahabi

c.Gerakan pembaruan

d.Gerakan kemerdekaan

e.Gerakan diponegoro

  1. Di bawah ini yang bukan pendiri organisasi Islam ialah ..

a.KH Ahmad Dahlan

b.KH Hasym Asy’ari

c.Syekh Sulaiman Ar Rasuli

d.Haji Samanhudi

e.Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabawy

  1. Organisasi Islam yang didirikan oleh sekelompok ulama-ulama yang kemudian menjelma menjadi partai politik ialah …

a.Muhammadiyah

b.Nahdatul Ulama

c.Serikat Dagang Islam

d.Al Irsyad

e.Matla’ul Anwar

  1. Pelopor pembaruan dalam ajaran Islam di Arab dan berpengaruh luas adalah …

a.Muktazilah

b.Qadariyah

c.Jabariyah

d.Wahhabiyah

e.Islam Jamaah

  1. Yang boleh dan harus disembah hanyalah Allah dan orang yang menyembah selain Allah telah menjadi..

a.musyrik

b.kafir

c.murtad

d.ingkar

e.rahmat

  1. Nama lain dari qiyas adalah …

a.penafsiran

b.hadis

c.fatwa

d.analogi

e.logika

  1. Tajdid memiliki pengertian …

a.pembaruan

b.tambahan ilmu

c.ilmu berguna

d.ilmu pengetahuan

e.kecerdasan

  1. Muhammad Abduh adalah tokoh pembaharu dari …..

a.Mesir

b.Punyab

c.Afganistan

d.Pakistan

e.India

  1. Jamaludin Al Afgani adalah tokoh pembaharu dari Negara….

a.Mesir

b.Punyab

c.Afganistan

d.Pakistan

e.India

  1. Muhammad Rasyid Ridha adalah pembaharu dari….

a.Mesir

b.Punyab

c.Afganistan

d.Pakistan

e.India

  1. Muhammad Iqbal tokoh pembaharu dari…..

a.Mesir

b.Punyab

c.Afganistan

d.Pakistan

e.India

  1. Sedangkan tokoh Ulama Besar Sumatera Barat yang bermukim di Saudi yang meniupkan pembaharuan kepada bangsa Indonesia ialah….

a.Muhammad Abduh

b.Syeh Ahmad Khatib

c.Syeh Jamaludin Jambek

d.Syeh Jamaludin Al Afgani

e.Syeh Muhammad Rasyid Ridha.

B.Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!

1.Jelaskan manfaat yang dapat diambil dari sejarah perkembangan Islam pada masa pembaruan!

2.Apakah peran atau wewenang akal bagi gerakan pembaruan?

3.Jelaskan pengaruh perkembangan dunia Islam terhadap umat Islam di Indonesia!

4.Jelaskan ajaran Islam menurut pandangan aliran Wahabiyah!

5.Jelaskan bahwa Islam adalah agama yang sangat mendorong kemajuan ilmu pengetahuan!

6.Jelaskan yang dimaksud dengan pembaruan pemikiran Islam!

7.Kemukakan pemikiran dan usaha pembaruan sebelum periode modern!

8.Jelaskan gagasan Jamaludin Alafgani!

9.Sebutkan sikap-sikap yang mencerminkan penghayatan terhadap manfaat yang diambil dari sejarah perkembangan Islam pada masa pembaruan!

10.Sebutkan enam tokoh pembaruan di Indonesia yang kamu ketahui!

71 Responses to “PERKEMBANGAN ISLAM PADA MASA MODERN”

  1. malta said

    makasi yah artikelnya .
    artikelnya kren abz .

  2. ria irwina di jogja said

    terima kasih untuk materinya.
    saya mohon ijin untuk memakainya guna kepentingan da’wah.
    semoga Anda berkenan.

  3. silahkah diambil, kalau merasa perlu saya ikhlas, terimakasih.

  4. Ibnu Anwar said

    Assalamu’alaiku Wr.Wb.
    Salam Kenal..
    Maaf ustaz, ada sedikit koreksi dari saya terkait dengan tulisan tentang pembaharuan dalam Islam, Pertama, ternyata yang selama ini dipahami umat Islam sebagai pembaharu dalam Islam seperti M. Abduh, M.Iqbal, Jamaluddin al-afghani, Ahmad Khan dan Thoha Husein sebenarnya bukanlah pembaharu dalam pemikiran Islam tetapi para agen barat terutama Inggris dan Perancis karena mereka telah dimanfaatkan dan dipromosikan oleh Barat sebagai pembaharu pemikiran Islam setelah mereka dididik dan belajar Islam maupun ilmu di Barat kemudian mereka dikirimkan lagi ke negeri asal mereka masing-masing untuk menyampaikan ide dan pemikiran yang telah mereka dapatkan di Barat. Hal ini bisa kita lihat dari pemikiran yg disampaikan mereka tentang Pan Arabisme dan Pan Islamisme dimana hal tersebut tidak ada dalam Islam. Kedua, mohon setiap tulisan yang disampaikan disertakan rujukannya. Terimakasih. Wassalam

  5. meet_@ said

    Pak, minta artikel ini ya, soalnya bahasannya mau saya presentasikan di depan kelas. Makasih.
    @Ibnu Anwar: Apa itu benar pak?

  6. silahkan Pak Ibnu,terima kasih!!!

  7. chila said

    assalamualaikum……

    terima kasih atas artikel tentang “perkembangan islam pada masa modern” ini. karna selain menambah pengetahuan saya……

    saya juga dapat menambah bahan makalah saya untuk tugas agama saya.

    sekali lagi terima kasih banyak

    wassalamualaikum …………

    “chila”

    “padang”

  8. Amel said

    Makasih bnyk buat artikelnya. Sangat bermanfaat untuk materi UAS saya.

  9. ANANG said

    Artikel ini sangat bermanfaat buat kami, terimakasih ya semoga menjadi amal baik bagi penulis dan kita semua. amiin

  10. sapryadi said

    syukur alhamdulillah telah membuat artikel ini sehingga menambah pengetahuan kami buat penulis terima kasih banyak semoga mendapat pahala dan menjadi amal baik buat kita semua amin…

  11. ryan kramy said

    ker3nzzzz

  12. munasir said

    artikel ini sangat bagus dan juga bermamfaat bagi umat islam karna dapat bertambah wawasan

  13. putramayora said

    tolong legkapi dengan dampak positif dan negatif nya…..thanks

    • terima kasih komennya, Pendapat ulama yang bukanlah sesuatu final, yang final Al-Qur’an dan Hadist, pemahamannya bisa berbeda sesui dengan suasana zaman, Islam Dinamis !!!, Tugaslah kita untuk memahaminya, Tuntunan pasti maslahat umat, Allah sdh memberikan aqal kepada kita, jangan dipaksa Allah mengajari kita secara untuk hal kecil, manusia adalah khalifah!!!

  14. harry potter said

    apaan.. artikel g genah nhuu……..

  15. UKHTY said

    Syukron ya Ustazd..
    Ana minta izin untuk copy tuk keperluan tugas kampus, boleh kan Ustazd??
    Syukron…

  16. jje said

    terima kasih udah membantu saya lewat artikel ini.
    saya minta izin buat copy ini,.
    terima kasih banyak 🙂

  17. saiful said

    saya mau nanya … kesimpulan dan sarannya mana?

  18. saiful said

    saya mau nanya … sarannya mana?

  19. Mochamad Amin said

    Assa. Wr. Wb. Minta ijin untuk copy sebagai bahan rujukan, trims

  20. Afifi Umar al-Umaro said

    mksih bget atas artkel2nya….
    mdh2an bsa brmanfaat bg kta smua amien…….

  21. […] shared from: https://hbis.wordpress.com/2008/12/16/perkembangan-islam-pada-masa-modern/ […]

  22. muhamad harun said

    sukron akhi, smg membawa keabaikan

  23. chuzna > said

    assalamu’alaikum wr.wb

    mauu ijiin copas 🙂
    tengsz bevoore ^^

  24. arnei said

    terima kasih ,,,
    krna dgn artikel ini dpat mmbantu sya dlam mngerjkan tgas skuul ..

  25. villie said

    minta izin copas y….mkasih artikelnya

  26. Shielfi said

    .thx watd artikel-na
    .xie xie

  27. Fauzi said

    mohon izin di “copas” y mas….trims

  28. ahmad said

    minta copas dlu nagh,,,ckckck

  29. sejarah panjang,,
    yg hanya segelintir umat muslim yg memahaminya…

  30. Puteri said

    Makasih Pak artikelnya,, maaf saya copy artikel nya untuk menambah tugas makalah SKI saya d,skolah,,,,

  31. Hari said

    Mohon ijin copas …

    Tks

  32. fadliad said

    nice info,,, mohon izin copasnya pak……..

  33. ayi said

    Assalaamu’alaikum. war. wab. ma’af mengganggu, mohon izin dan terimaksih saya minta dokumennya guna ilmu……

  34. wah bagus !!
    saya boleh copas pak untuk ngerjain tugas ?

  35. terima kasih banyak pak, atas materi yang diberikan.
    sangat bermanfaat…

    🙂

  36. anwar said

    maaf pak, hampir saja saya jadikan bahan materi diskusi, untungnya setelah saya baca. ternyata isinya hanya mengidolakan faham wahabi yang mulai mewabah di Indonesia. sebaiknya isinya di kaji lagi.

    • edi said

      Benar Bos isinya hanya TOKOH WAHABi. Perlu Revisi biar dak ngawur. nanti semua orang bisa kesasar!!!!!!!!!!!!!!!!!!

  37. Bustamam Ismail said

    Ma’af edy dan Bapak Anwar di Atas tidak ada menampilkan secara langsung tokoh wahabi , terlepas setuju ataupun tidak setuju mereka telah membuat sejarah dalam umat ini, di sa’at yang lain masih tidur, mereka bangun masyarakat Islam modren walaupun belum sepenuhnya berhasil inilah tugas kita, saya setuju bahwa setiap tokoh ada kelemahan dan kelebiuhannya mari kita kritisi, dan kita kritisi mengapa mereka berpendirian seperti itu dimasanya. kita ambil yang sesuai dengan zaman kita dan singkirkan yang pendapat mereka yang tidak cocok lagi. Tentu saja yg kita maksud adalah penafsiran, pemikiran dan pendapat mereka, bukan teks Al-Qur’an dan Hadits, terima kasih, mari kita telusuri tugas kita yang menyatukan Umat Islam di Dunia dalam kesatuan berbeda dalam hal pengamalan pribadi saja soal kemasyarakatan harus bersatu tampa kotak aliran.

  38. Zuzu said

    assalamualaikum..
    makasih bget ya bwt artikel nya…
    izin copas ya bwt tgas skull 🙂

  39. ikha said

    assalamu alaikum..
    nice artikel pak…
    izin copas y pak..buat tugas kuliah…
    makasi sebelumx pak

  40. tajuddin juthek ms said

    ass,
    maaf ustad saya minta izin untuk mengcopi karyanya,
    untuk kebutuhan sekolahku,
    dan makasih banyak sebelumnya

  41. siti said

    Mohon ijin copas ya pak..jzkh

  42. winda junisa said

    pak,mohon bantuannya untuk tugas saya ya pak,
    “apa hikmah mempelajari syarak perkembangan islam pada masa modern?”

  43. yulidaanggraini said

    🙂
    sangat membantu..!

  44. Artikel ny sangat membantu.. Terimakasih
    saya minta izin menjadikan halaman ini sebagai referensi tugas..

  45. andy clalue baeek said

    TERIMA KASIH BRO . .

  46. fanda said

    Assalamualaikum,,,,,,,,Mohon izin copast ,,,,,,,,,artikelnya bagus

  47. Boby said

    Artikelnya berisi. . .
    Saya izin copas buat bahan makalah ya pak. .

  48. Nesya Wulandari said

    Assalamu’alaikum…
    Terimakasih sebelumnya..
    Ini adalah salah satu artikel yg bermanfaat bagi saya..:)

  49. fadhil husni said

    artikel sngat brguna skali krena bhanny Lnkap…
    Tks

  50. ujang bandung said

    Hubungan agama dengan ilmu

    Sebelum kita berbicara secara panjang lebar seputar hubungan antara agama dengan ilmu dengan segala problematika yang bersifat kompleks yang ada didalamnya maka untuk mempermudah mengurai benang kusut yang terjadi seputar problematika hubungan antara agama dengan ilmu maka kita harus mengenal terlebih dahulu dua definisi pengertian ‘ilmu’ yang jauh berbeda satu sama lain,yaitu definisi pengertian ‘ilmu’ versi sudut pandang Tuhan dan versi sudut pandang manusia yang lahir melalui kacamata sudut pandang materialist.
    Pertama adalah definisi pengertian ‘ilmu’ versi sudut pandang materialistik yang kita kenal sebagai ‘saintisme’ yang membuat definisi pengertian ‘ilmu’ sebagai berikut : ‘ilmu adalah segala suatu yang sebatas wilayah pengalaman dunia indera’,(sehingga bila mengikuti definisi saintisme maka otomatis segala suatu yang berada diluar wilayah pengalaman dunia indera menjadi tidak bisa didefinisikan sebagai wilayah ilmu).faham ini berpandangan atau beranggapan bahwa ilmu adalah ‘ciptaan’ manusia sehingga batas dan wilayah jelajahnya harus dibingkai atau ditentukan oleh manusia.
    Kedua adalah definisi pengertian ‘ilmu’ versi sudut pandang Tuhan yang mendeskripsikan ‘ilmu’ sebagai suatu yang harus bisa mendeskripsikan keseluruhan realitas baik yang abstrak maupun yang konkrit sehingga dua dimensi yang berbeda itu bisa difahami secara menyatu padu sebagai sebuah kesatuan system.pandangan Ilahiah ini menyatakan bahwa ilmu adalah suatu yang berasal dari Tuhan sehingga batas dan wilayah jelajahnya ditentukan oleh Tuhan dan tidak bisa dibatasi oleh manusia artinya dalam persoalan ilmu manusia harus mengikuti pandangan Tuhan.
    Dan bila kita merunut asal muasal perbedaan yang tajam antara konsep ilmu versi saintisme (barat) dengan konsep ilmu versi Tuhan sebenarnya mudah : kekeliruan konsep ‘ilmu’ versi barat sebenarnya berawal dari pemahaman yang salah atau yang ‘bermata satu’ terhadap realitas,menurut sudut pandang materialist ‘realitas’ adalah segala suatu yang bisa ditangkap oleh pengalaman dunia indera,sedang versi Tuhan : ‘realitas’ adalah segala suatu yang diciptakan oleh Tuhan untuk menjadi ‘ada’,dimana seluruh realitas yang tercipta itu terdiri dari dua dimensi : yang abstrak dan yang konkrit,analoginya sama dengan realitas manusia yang terdiri dari jiwa dan raga atau realitas komputer yang terdiri dari software dan hard ware.
    Berangkat dari pemahaman terhadap realitas yang bersifat materialistik seperti itulah kaum materialist membuat definisi konsep ilmu sebagai berikut : ‘ilmu adalah segala suatu yang sebatas wilayah pengalaman dunia indera’ dan metodologi ilmu dibatasi sebatas sesuatu yang bisa dibuktikan secara empirik.ini bertentangan dengan konsep dan metodologi ilmu versi Tuhan,karena realitas terdiri dari dua dimensi antara yang konkrit dan yang abstrak maka dalam pandangan Tuhan (yang menjadi konsep agama) konsep ilmu tidak bisa dibatasi sebatas wilayah pengalaman dunia indera dan metodologinya pun tidak bisa dibatasi oleh keharusan untuk selalu terbukti secara empirik,sebab ada realitas abstrak yang metodologi untuk memahaminya berbeda dengan metodologi untuk memahami ilmu material (sains),dan kedua : manusia bukan saja diberi indera untuk menangkap realitas yang bersifat empirik tapi juga diberi akal dan hati yang memiliki ‘mata’ dan pengertian untuk memahami realitas yang bersifat abstrak.

    Mengapa bisa terjadi sesuatu yang dianggap sebagian manusia sebagai ‘benturan antara agama dengan ilmu’ (?) bila dilihat dengan kacamata Ilahi sebenarnya bukan terjadi benturan antara agama dengan ilmu sebab baik agama maupun ilmu keduanya berasal dari Tuhan yang mustahil berbenturan.benturan itu terjadi karena kesalah fahaman manusia termasuk karena kesalahan manusia dalam membuat definisi pengertian ‘ilmu’ sebagaimana yang dibuat oleh saintisme itu,
    Bila kita runut fitnah benturan antara agama dengan ilmu itu terjadi karena berbagai sebab,pertama : manusia membatasi definisi pengertian ‘ilmu’ diseputar wilayah dunia indera,sebaliknya agama tidak membatasi wilayah ilmu sebatas wilayah pengalaman dunia indera (karena ilmu harus mendeskripsikan keseluruhan realitas baik yang abstrak maupun yang lahiriah-konkrit) sehingga otomatis ilmu yang di persempit wilayah jelajahnya (sehingga tak boleh menjelajah dunia abstrak) itu kelak akan menimbulkan banyak benturan dengan agama.jadi yang berbenturan itu bukan agama vs ilmu tapi agama versus definisi pengertian ‘ilmu’ yang telah dipersempit wilayah jelajahnya.
    Dan kedua : fitnah benturan ‘agama vs ilmu’ terjadi karena ada banyak ‘benalu’ didunia sains yang mengatasnamakan sains padahal ia cuma teori belaka yang bersifat spekulatif kemudian teori itu dibenturkan dengan agama sehingga orang awam melihatnya seperti ‘benturan agama dengan ilmu’ (padahal itu hanya fitnah).untuk dihadapkan dengan agama sains harus bersih dari teori khayali artinya sains tak boleh diwakili oleh teori yang tidak berdasar kepada fakta seperti teori Darwin,sebab bila saintis membuat teori yang tak sesuai dengan kenyataan otomatis pasti akan berbenturan dengan agama sebab konsep agama berlandaskan kepada realitas yang sesungguhnya (yang telah Tuhan ciptakan sebagaimana adanya).
    Dalam konsep Tuhan ilmu adalah suatu yang memiliki dua kaki yang satu berpijak didunia abstrak dan yang satu berpijak didunia konkrit,dan konsep ilmu seperti itu akan bisa menafsirkan agama.sebaliknya konsep ilmu versi kaum materialistik hanya memiliki satu kaki yang hanya berpijak didunia konkrit yang bisa dialami oleh pengalaman dunia indera sehingga dengan konsep seperti itu otomatis ilmu akan menjadi seperti sulit atau tidak bisa menafsirkan agama.
    Jadi bila ada fihak yang memprovokasi seolah ada ‘benturan antara agama versus ilmu’ maka kita harus analisis terlebih dahulu secara ilmiah jangan menelannya secara membabi buta,apalagi dengan bersikap a priori terhadap agama.kasus Darwin sama sekali bukan benturan antara agama vs ilmu tapi antara teori ‘ilmiah’ yang tidak berdasar fakta vs deskripsi kitab suci,begitu pula kasus Galileo itu bukan benturan agama vs ilmu tapi antara temuan ilmuwan vs penafsiran pendeta terhadap kitab sucinya yang belum tentu tepat,(tak ada ayat kitab suci dari Taurat sampai Al qur’an yang secara astronomis menyatakan bumi sebagai pusat galaksi tata surya/saat itu pendeta melihatnya dari prinsip ‘filosofis’).
    ‘ilmu’ dalam saintisme ibarat kambing yang dikekang oleh tali pada sebuah pohon ia tak bisa jauh melangkah karena dibatasi wilayah jelajahnya harus sebatas wilayah pengalaman dunia indera sehingga ‘yang benar’ menurut saintisme adalah segala sesuatu yang harus terbukti secara empirik (tertangkap mata secara langsung),dengan prinsip inilah kacamata saintisme menghakimi agama sebagai sesuatu yang ‘tidak berdasar ilmu’.
    Bandingkan ; dalam agama wilayah jelajah ilmu itu luas tidak dibatasi sebatas wilayah pengalaman dunia inderawi sebab itu ‘ilmu’ dalam agama bisa merekonstruksikan realitas secara keseluruhan baik yang berasal dari realitas yang abstrak (yang tidak bisa tertangkap mata secara langsung) maupun realitas konkrit (yang bisa tertangkap oleh mata secara langsung),jadi ilmu dalam agama tidak seperti kambing yang dikekang.
    Kemudian bila yang dimaksud ‘ilmu’ oleh kacamata sudut pandang saintisme adalah apa yang mereka sebut sebagai ‘sains’ maka itu adalah pandangan yang keliru,sebab untuk mendefinisikan apa itu ‘sains’ kita harus berangkat dari dasar metodologinya,bila metodologi sains adalah metode empirisme dimana parameter kebenaran ilmiah nya adalah bukti empirik maka kita harus mendefinisikan ‘sains’ sebagai ‘ilmu seputar dunia fisik-materi’ sebab hanya dunia fisik-materi itulah yang bisa dibuktikan secara empirik,sedang definisi pengertian ‘ilmu’ menurut versi Tuhan adalah alat atau jalan atau cara untuk mengelola dan memahami keseluruhan realitas baik yang abstrak maupun yang konkrit (sehingga kedua alam itu bisa difahami sebagai sebuah kesatuan unit-sistem),dan metodologi ilmu versi Tuhan itu tidak dibatasi oleh keharusan bukti empirik sebab manusia diberi akal (dan hati) yang memiliki ‘mata’ untuk melihat dan memahami realitas atau hal hal yang bersifat abstrak.
    Jadi kesimpulannya bila dilihat dari kacamata Ilahi maka apa yang dimaksud ‘sains’ sebenarnya adalah salah satu cabang ilmu dan bukan ilmu dalam pengertian yang bersifat menyeluruh,tapi kacamata sudut pandang saintisme mengklaim bahwa (satu satunya) definisi pengertian ‘ilmu’ adalah sebagaimana konsep yang telah mereka buat dengan metodologi yang telah mereka tetapkan sebagaimana telah tertera dalam buku buku filsafat ilmu.kaum materialist tidak mau menerima bila konsep ‘ilmu’ dikaitkan dengan realitas dunia abstrak sebab saintisme berangkat dari kacamata sudut pandang materialistik ‘bermata satu’.yang pasti bila kita menerima definisi konsep ‘ilmu’ versi barat (dengan metodologi yang harus terbukti secara empirik) maka agama seperti ‘terpaksa’ harus difahami sebagai ‘ajaran moral’ bukan kebenaran berasas ilmu (sebagaimana pemahaman filsafat materialist terhadap agama).padahal menurut konsep Tuhan agama adalah kebenaran berdasar ilmu,(hanya ‘ilmu’ yang dimaksud adalah konsep ilmu yang bersifat universalistik yang hanya bisa difahami oleh manusia yang ‘bermata dua’/bisa melihat kepada realitas dunia abstrak dan dunia konkrit secara berimbang).

  51. anrifal said

    maaf,,, saya mau tanya soal no.7 jawabanny yg mana y????

  52. muh.Amin said

    syukron ustaz. jazakumullahu khairo. bagus ustaz apalagi kalau ditulis rujukannya. lanjutkan

  53. zahra said

    makasih ya bwat artikelnya
    aku izin copas ,,
    tapi ga ada power point nya 🙂

  54. M choirul anwar said

    sayya berterimakasih banyak, karna dengan adanya bacaan seperni ini membantu saya dengan mudah memahaminya,,,, di mohon lebih di lengkapi,,,,, I LIKE IT

  55. dhea said

    Assalamu’alaikum .. terima kasih pak karena mempermudah saya untuk mengerjakan tugas 🙂

  56. salmah said

    assalamu’alaikum

    terima kasih pak tas penegtahuannya , dn kbtulan materi ini sama dengan materi yg sedng sya pelajari. 🙂

  57. adlan za said

    makasih atas materunya…
    ijin baca-baca…
    bisa menambah ilmu…

  58. shohibul kahfi said

    shohibul kahfi

    maret 20,2014 at 19:08 pm..

    terimkasih atas semua materi nya….
    karna saya uda mendapatkan banyak ilmu dari materi tersebut,,,,
    dan uda membantu meringankan beban beban saya dari dosen ( tugas )..:)..
    sekali syukron kastiron…

  59. […] PERKEMBANGAN ISLAM PADA MASA MODERN « … – Pembaruandalam Islam yang timbul pada periode sejarah Islam mempunyai tujuan, yakni membawa umat Islam pada kemajuan, baik dalam ilmu pengetahuan maupun …… […]

  60. Nadiah Nur Qarimah said

    MAKASIH ATAS INFORMASINYA

  61. Nadiah Nur Qarimah said

    Makasih atas informasinya,,,

  62. Herman Dunggio said

    Suqron ya Ustadz.?
    atas materinya, materi ini sangat bermanfaat bagi diri saya, karena dapat menambah ilmu pengetahuan saya tentang sejarah islam.

  63. […] https://hbis.wordpress.com/2008/12/16/perkembangan-islam-pada-masa-modern/   diunduh 17 november 2011 […]

Leave a comment