RENUNGAN,KISAH NYATA CINTA SEJATI SEORANG SUAMI
Posted by Bustamam Ismail on June 19, 2008
Ini cerita Nyata, beliau adalah Bp. Eko Pratomo, Direktur Fortis Asset Management yg sangat terkenal di kalangan Pasar Modal dan Investment,beliau juga sangat sukses dlm memajukan industri Reksadana di Indonesia .Apa yg diutarakan beliau adalah Sangat Benar sekali. Silahkan baca dan dihayati.
*MAMPUKAH KITA MENCINTAI ISTERI KITA TANPA SYARAT
Sebuah perenungan Buat para suami baca ya….. istri & calon istri juga boleh.. Dilihat dari usianya beliau sudah tidak muda lagi, usia yg sudah Senja bahkan sudah mendekati malam,Pak Suyatno 58 tahun kesehariannya diisi dengan merawat istrinya yang sakit istrinya juga sudah tua. Mereka menikah sudah lebih 32 tahun.
Mereka dikarunia 4 orang anak disinilah awal cobaan menerpa,setelah istrinya melahirkan anak ke empat tiba2 kakinya lumpuh dan tidak bisa digerakkan itu terjadi selama 2 tahun, menginjak tahun ke tiga seluruh tubuhnya menjadi lemah bahkan terasa tidak bertulang lidahnyapun sudah tidak bisa digerakkan lagi.
Setiap hari pak suyatno memandikan, membersihkan kotoran, menyuapi, Dan mengangkat istrinya keatas tempat tidur. Sebelum berangkat kerja dia letakkan istrinya didepan TV supaya istrinya tidak merasa kesepian.
Walau istrinya tidak dapat bicara tapi dia selalu melihat istrinya tersenyum, untunglah tempat usaha pak suyatno tidak begitu jauh dari rumahnya sehingga siang hari dia pulang untuk menyuapi istrinya makan siang. sorenya dia pulang memandikan istrinya, mengganti pakaian dan selepas maghrib dia temani istrinya nonton televisi sambil menceritakan apa2 saja yg dia alami seharian. Walaupun istrinya hanya bisa memandang tapi tidak bisa menanggapi,Pak Suyatno sudah cukup senang bahkan dia selalu menggoda istrinya setiap berangkat tidur. Rutinitas ini dilakukan Pak Suyatno lebih kurang 25 tahun, dengan Sabar dia merawat istrinya bahkan sambil membesarkan ke empat buah hati mereka,sekarang anak2 mereka sudah dewasa tinggal si bungsu yg masih kuliah.
Pada suatu hari ke empat anak suyatno berkumpul dirumah orang tua Mereka sambil menjenguk ibunya. Karena setelah anak mereka menikah sudah Tinggal dengan keluarga masing2 dan Pak Suyatno memutuskan ibu mereka dia yg merawat, yang dia inginkan hanya satu semua anaknya berhasil.
Dengan kalimat yg cukup hati2 anak yg sulung berkata ” Pak kami ingin sekali merawat ibu semenjak kami kecil melihat bapak merawat ibu tidak ada sedikitpun keluhan keluar dari bibir bapak……. ..bahkan bapak tidak ijinkan kami menjaga ibu” . dengan air mata berlinang anak itu melanjutkan kata2nya “sudah yg keempat kalinya kami mengijinkan bapak menikah lagi, kami rasa ibupun akan mengijinkannya, kapan bapak menikmati masa tua bapak
dengan berkorban seperti ini kami sudah tidak tega melihat bapak,kami janji kami akan merawat ibu sebaik-baik secara bergantian”.
Pak Suyatno menjawab hal yg sama sekali tidak diduga anak2 mereka.” Anak2ku ……… Jikalau perkawinan & hidup didunia ini hanya untuk nafsu,mungkin bapak akan menikah….. .tapi ketahuilah dengan adanya ibu kalian disampingku itu sudah lebih dari cukup, dia telah melahirkan kalian.. sejenak kerongkongannya tersekat,… kalian yg selalu kurindukan hadir didunia ini dengan penuh cinta yg tidak satupun dapat menghargai dengan apapun. coba kalian tanya ibumu apakah dia menginginkan keadaanya seperti Ini.
Kalian menginginkan bapak bahagia, apakah bathin bapak bisa bahagia meninggalkan ibumu dengan keadaanya sekarang, kalian menginginkan bapak yg masih diberi Tuhan kesehatan dirawat oleh orang lain, bagaimana dengan ibumu yg masih sakit.”
Sejenak meledaklah tangis anak2 pak suyatno merekapun melihat butiran2 kecil jatuh dipelupuk mata ibu Suyatno.. dengan pilu ditatapnya mata suami yg sangat dicintainya itu.. Sampailah akhirnya Pak Suyatno diundang oleh salah satu stasiun TV swasta untuk menjadi nara sumber dan merekapun mengajukan pertanyaan kepada Suyatno kenapa mampu bertahan selama 25 tahun merawat Istrinya yg sudah tidak bisa apa2.. disaat itulah meledak tangis beliau dengan tamu yg hadir di studio kebanyakan kaum perempuanpun tidak sanggup menahan haru disitulah
Pak Suyatno bercerita.
“Jika manusia didunia ini mengagungkan sebuah cinta dalam perkawinannya, tetapi tidak mau memberi ( memberi waktu, tenaga, pikiran,perhatian ) adalah kesia-siaan. Saya memilih istri saya menjadi pendamping hidup saya,dan sewaktu dia sehat diapun dengan sabar merawat saya mencintai saya dengan hati dan bathinnya bukan dengan mata, dan dia memberi saya 4 orang anak yg lucu2.. Sekarang dia sakit karena berkorban untuk cinta kita bersama..dan itu
merupakan ujian bagi saya, apakah saya dapat memegang komitmen untuk mencintainya apa adanya. sehatpun belum tentu saya mencari penggantinya apalagi dia sakit,,,”
Love your wife…..love your husband…..love your kids��with all of your heart and soul.
Donny Trias Ardianto
Application Engineer Indonesia & Philippines
PT. Smith Tool Indonesia
Beltway Office Park, Building C, 6th Floor
Jl. Ampera Raya No. 9-10 Cilandak
Jakarta Selatan 12550
Phone: +62 21 7812146
Fax: +62 21 7808059
Mobile: +62 812 8076764
esther said
salut deh gue,betul2 bapak menerapkan tentang cinta yang radikal,semoga masih ada kaum adam yang seperti bapak,sehingga poligami tidak terjadi,salut..salut…salut…
triyono said
aku terkagum sekali dengan cerita
doni said
salut buat bapak…………… sampai mampu bertahan selama itu demi cinta nya…….. semoga Allah selalu memberikan kenikmatan dunia dan akhirat buat bapak dan ibu…
Diana said
ya ampun…. bagusnya nih cerita,seandaix semua suami kyk gitu
Ocy Widyawati said
Saya salut banget dengan Bapak,biarpun saya masih remaja saya menyukai cerita ini.Seandainya saya menjadi Putri bapak mungkin saya akan merasa sangat bangga sekali,demi kasih sayangnya kepada ibu,bapak mampu bertahan sampai selama itu!dengan penuh sabar beliau merawat istrinya….
saya merupakan salah satu penikmat cerita nyata!
salm kenal Ocy_Widya
Ocy Widyawati said
Mohon balasan dan kujunganya di alamat wesite saya!
ocy-wolrd.blogspot.com
ety rusyantie said
subhanallah betapa indah cinta yang lahir dari ketulusan jiwa.
semoga tulisan ini menjadi bahan renungan bagi para suami agar dapat mencintai istri baik dalam keadaan senang maupun sulit.
Dina Febriana said
subhanallah.allah mha besar,ternyta cinta itu tak seperti yg d byangkan lbih indah segla na,kisah ni sbgai pedoman tuk para suami agr mncintai isteri na dgn tulus tanpa mmperdulikan kkurangan na.sbab stiap mnusia psti da kkurngan.
o0n said
bgus bner crita ne…
m0ga” jja.., aQ bs sperti c Bapak yg setia mesKipun skRg Q blum nikah n’ msh 17 taon…
Bustamam Ismail said
inilah cinta hakiki, karena ilahi, cinta yang hakiki adalah untukmu Yaa. Allah!!!.
hariz said
aku ampai terharu pak,,menangis aku. . .!!!!!
Bustamam Ismail said
semoga bermanfaat
vety said
subhanallah..anda luar biasa sekali pak.you one in a million.semoga saya jg menemukan seseorang yg seperti bapak.amiin..
echa said
seandainya suamiku seperti bapak…semoga saja bisa berubah dan mau mencintaiku apa danya..amien
surya lesmana said
y memang kenapa bu suami kamu,kok jd tidak yakin gitu
Adel said
aku sungguh salut dengan pengorbanan bapak yang begitu besar terhadap istri bapak… begitu sayangnya bapak sampai2 bapak mau merawat istrinya sampai 25 tahun. seandainya suamiku bisa seperti bapak mau menyayangi aku dan menerima ku apa adanya.
Maren Kitatau said
Yes!
Cinta itu memberi bukan menerima.
Cinta itu damai bukan adil, karna
Cinta itu surgawi bukan duniawi.
Salam!
Bustamam Ismail said
good comment
atik said
saya benar2 salut membaca cerita bpk sampai menitikkan air mata,semoga msh ada kaum hawa yang mengagungkan cinta seperti itu….. salut..salut.
Marisa said
Saya lsg teringat suami saya yg sgt mencintai dan menjaga saya..
Terima kasih atas kisah cinta di atas.. bnr2 menginspirasikan saya supaya saya lbh menghargai suami saya.. saya sampai menangis terharu.. :~)
Matahari Jingga said
Ya Allah, sampai nangis aku pak bacanya.. inilah sebenarnya cinta sejati,, sedang banyak diluar sana orang yang mendengarnya tapi sedikit yang memahaminya.. ijin share ya pak..
Bustamam Ismail said
silahkan smg berguna!!
Ainaa said
Subhannallah, jika semua laki-laki sebening hati Bpk.Eko Pratomo, InsyaAllah kaum perempuan akan tentram dan damai dalam pengabdiannya. Tapi semoga semua ini bisa menjadi IBRA bagi kita semua, amin.
gita said
byk pljran yg sy ambil dr crta ini
Heri Rahmawati said
andai semua suami begitu, pasti isteri2 di dunia ini bahagia, ngga ada rasa saling curiga.
Diana said
Crtay mghrukan sx,,
jrang bsa mnmukan So2k lelaki sprti Bpak ntu,,,
n lw Aq mndptkn Suami Sprti ntu,,
alngkh bhgiay,,,
Lia Ariza said
satu dari sejuta laki2 kemungkinan yang mau begitu setiany.. aplagi jaman skrang..sungguh beruntung
mela said
YA ALLAH ,,,andai suatu saat saya mendapatkan suami yang setia nya seperti bapak,,betapa bahagianya saya ya ALLLAH
surya lesmana said
semua itu tergantung dari diri kita masing2 yang penting selalau ingat sm allah gk ada yg bisa melebihinya
SEPTI PINEM said
Andai smw orng seperti bliau…..
philip said
astaga..
semoga para laki2 di dunia ini kaya loe semua…
SETIA AMPE MATI!!!!
GO!!!!
Jojok Supriyanto said
Sebuah perkawinan yang berhasil, menuntut jatuh cinta berkali – kali, tapi selalu pada orang yang sama.
Yuni said
Sebuah pernikahan yang sempurna….hingga mengeluarkan air mata saat menbaca’a…
Ya Allah berikan lah aku suami yang sebaik Pak Eko…Amin…
Desi said
Suami yg hebat, andai saja suami2 didunia ini punya pandangan seperti Pak Eko, mungkin tidak akan ada air mata kesedihan dari para istri yg disakiti……
subhan basri said
luar biasa sosok suami yang amanah menjaga keharmonisan keluarga….
lina said
ya allah,,,
berikannlah hamba suami yg seperti ini,,,,,
linda said
nangis aq pak bacanya. semoga aq dibarikan suami seperti bapak
unhi said
crita yg indah,co2k u/jd plajaran hdup.mdh2an ALLAH memBrikn sy jodoh sprti sfatx bpak yg ada dlm kisah nyata tadi.Amiiin……??!!!
haidlor Ali Ahmad said
-pepatah melayu telah mengajarkan “jangan sampai cinta itu ibarat orang makan tebu”, (habis manis sepah dibuang).
-orang jawa mengajarkan “biyen ketok apa, saiki ketok apa” (dahulu kelihatan apa,sekarang kelihatan apa).
-artinya: ketika dahulu mengkat janji suci kelihatan cantik, maka ketika sekarang sudah tua, atau sakit juga harus tetap cantik (inner beauty) karena sakit itu juga bagian dari perjuangan hidup suamiisteri.
Oke saya salut. Semoga kecintaan yang tulus diduniaini, dibalas dengan kebahagian di dunia lain. Amien.
chairul said
luar biasa pak..ijin ngeshare ya pak
fahrul said
ya allah kuingin belajar jadi suami seperti itu…moga Allah mau menitipkan hati seperti bapak di dalam hatiku….
Sila said
Subbahanallah.. crta yg sgt mnghrukan!! mmbuat sy mnangis mmbca’y.. smga smw kaum Adam b’sfat dmikian trhdap psngan’y!! n smga klak sy mndptkn suami sprt ithu..
yovie said
izin share yak…
Bustamam Ismail said
silahkan
wulan said
kisah pak eko pratomo dan pak suyatno itu berbeda. klo ada yg punya kontaknya pak suyatno tolong infoin dong…thanks yaa
DUNIA CINTA said
Salut banget buat Bapak ………..
inilah pelajaran buat kaum laki-laki janganlah kalian mengambil sehatnya saja, ketika kaum wanita sakit kalian mengabaikan …
Coba Kalian sakit tak sedikit pun kaum wanita meninggalkan kaum laki-laki karena kaum wanita sangat sayang dan cinta kepada pasangannya ….
Halomian Gultom said
ini adalah manusia luar biasa, dgn penuh kasih bapak tetap sayang pada ibu baik suka mapun duka. Seharusnya seperti ini yang dimauhi oleh Tuhan tetap setia sampai mati.
siswati said
subbhanaallah.surga untuk bapak ya..amin.
putri intan said
subhanallah andai aj semua laki2 seperti ini,..
Ai Miaka said
Izin copas y,,, 😀
Makasi,,,
sani said
kisah ini begitu menyentuh hati saya. dan semoga suami saya membaca ini dan mau lebih menghargai dan menyadari keberadaan saya. dia menitipkan saya ayahnya yg sakit dan adiknya yg sakit berumur 30 thn. dan semoga pula saya memiliki kesabaran melebihi kesabaran yang bapak punya.
fadli said
cinta sejati….
“tidak ada yg dpt memisahkan kecuali maut”
Rudy Hartono said
Keren habis.
Menjadi cermin untuk berbenah….
Penuh keiklasan tanpa pamprih untuk berebut amal kebaikan.
Semoga menjadi amal kebaikan Bapak Eko Pratomo dan Keluarganya, amin.
Salam hormat,
Rudy
mukhlisoh cutes said
subhnloh,,, mudh2n q mndptkn suami sprti crta trsbut,, amin
henny said
Kasih yg tulus melahirkan damaisejahtera sepanjang hidup ini, dan melahirkan generasi yg luar biasa.
saya percaya anak-anak yg bpk miliki adalah anak2 yg luar biasa, karena dilahirkan dari orang tua yg luar biasa.
semoga Tuhan memberikan kesehatan kepada bapak senantiasa dan kesembuhan bagi istri bapak. amin.
Adhynda Novsa Dhyan said
subhanallah,,
memng sebuah pernikahan adalah hal yg sakral..
menikah karena cinta tulus..yg mnrm segala kelebihan dan kekuramgan adalah fitrah sejatinya cinta,,
pernikahan yg suci bukan nafsu syetan yg menyelimuti…
……..
desi said
cerita yang sangat mengharukan.. semoga saya mendapatkan suami yang seperti itu..
amien ..
bramsa said
subhanallah,allah memberikan suatu anugerah yang tidak terkira kepada kita yaitu cinta yang sanggup mengalahkan segalanya dalam dunia yang fana ini.
Dewia said
cerita bapak mengingatkan pada saya betapa ayah saya semasa hidup selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk keluarga kami.walopun mungkin dia juga menderita…tapi saya tau ayah saya ikhlas memberikan semua untuk kami..dan saya sangat menyayanginya. ..Semoga kesabaran & keteguhan hati bapak akan mendatangkan kebahagiaan baik dunia maupun akhirat..amin…
syepi said
aku terharu se x membacanya sampai menagis…hidup sudah ada yang mengatur kita mau sakit besok juga nggak tau,dan hal terburuknya apabila diriku juga mengalami hal seperti itu mudahan suamiku juga seperti itu amin…
christin said
andai saja semua lelaki baik , pengertian dan apa adanya ..
saya pernah bertanya kepada pacar saya ,apakah dia mau menerima saya jika saya tidak mempunyai anak .dia menjawab tidak ..karena laki” butuh seorang anak .tapi bagaimana jika tidak d beri ?
asti giasti said
acungkan jempol buat bapak, bahagia rasanya punya suami yang bisa mengerti,memahami,menghargai,menyayangi,menerima apa adanya diri kita …kejujuran kita.kebersamaan bapak dan istri bapak benar-benar kebersamaan yang hakiki dan didunia bisa dkategorikan 1001 orang yang bisa jalani seperti bapak saluuuuuuuuttt…………….. buat bapak moga suamiku juga seperti bapak setia ,sayang dalam keadaan apapun.amin
Fatimah said
Terharu aku membacanya, masih adakah manusia yang punya rasa cinta seperti itu? ya Allah semoga aku mampu mencintai orang tua/seseorang yg kelak jadi suamiku seperti cinta bapak ini kepada istrinya.. amien..
Maren Kitatau said
Salam pak hbis!
Ruar biasa kesetiaan Pak Suyanto itu.
Ruar biasa juga pengharapan anak kecur itu:
Pak Suyanto mengerti apa itu cinta sejati.
Dia wanti-wanti jangan sampai Ibu sakit hati.
Coba tengok gelagat kata yg tercipta kini:
–
Tak ada Kapal Bapak yg ada Kapal Induk.
Tak ada Bapak Semang yg ada Induk Semang.
Tak ada Bapak Kos yang ada Ibu Kos
–
Tak ada Bapak Pertawa, yg ada Ibu Pertiwi
Tak ada Kakek Moyang, yg ada Nenek Moyang
Tak ada Per-lelaki-an, yg ada Per-empu-an
–
Tak ada First Gentelemen yg ada First Lady.
Tak ada Fatherboard yg ada Motherboard.
Tak ada Fatherland yg ada Motherland.
–
Di balik pria sukses pasti ada satu wanita yg kuat,
Di balik pria sek-sus ada dua atau lebih, hh, “kuat”
Perempuan tak usah dibalik-balik dah,ya!
–
Ibarat kata:
Istri adalah bagaikan ruh rumah tangga.
Suami adalah bagaikan dagingnya.
Anak adalah jiwanya.
–
Ruh itu kuat dan penurut.
Daging itu lemah dan penuntut.
Jiwa adalah cita-cita kemuliaan rumah tangga.
Spt cita-cita Pak Suyanto itu.
–
Tubuh itu eksekutor, bagai raja-raja.
Ruh itu legislator, bagai nabi-nabi.
Jiwa itu yudikator, bagai hakim-hakim.
–
Betul!
Suami itu adalah kepala rumah tangga.
Dan Istri yg cakap adalah mahkotanya.
–
Betul!
Tenaga lelaki kuat, tenaga wanita dahsyat.
Liat aja Nenek Sihir, si Kakek entah kemana.
Liat Ibu Malinkundang, si Bapak tak ada cerita.
–
Jadi,
Perempuan itu patut berbangga dan memang harus pula kita banggakan.
Periksa negara-negara atau bangsa-bangsa, desa-desa, atau suku-suku
Yg kurang begitu menghargai wanita. Wuihhh!!! Lemot!!!
Salam Damai!
Maren Kitatau said
Satu lagi rupanya yg tak ada:
Tak ada Bapak Kota yg ada Ibu Kota.
Ada pejantan tapi tak ada pembetina.
Salam Damai!
fanya said
judulnya : http://www.maksa.com hihihi =E+1
Maren Kitatau said
Ehm!
Boleh, kan?
Salam Damai!
andy said
smua allah menempatkan bapak d syurga
andy said
smoga tuhan menempatkan bapak d syurga
andy said
smoga allah menempatkan bapak n ibu d syurga yg terpuji
adi peermana putra said
BETUL2 SUAMI YG HEBAT TOEK BPK SUYATNO SALUT FOR YOUR STORY
fanya said
Beraaaattt………, kalo pria yg menurut Sabda Alam “ditakdirkan berkuasa” saja ternyata bisa se-spektakuler itu pembuktian cintanya pada sang istri, mesti gimana lagi dong wanita membuktikan cinta tulusnya pada sang suami……? rela di…..? hik hik hik… moh ah!!!
:
Btw, kisah nyata diatas membuka mata fanya bhw perkawinan yg dilandasi oleh cinta yg bersumber dari hati nurani itu ternyata bisa begitu indah dan menakjubkan ya….. ….! Subhanallah!
Beda dengan perkawinan selebritis yg banyak di-back-up oleh “perjanjian pra-nikah” yg semakin ngetren…. sepertinya kok malah datar-datar aja bahkan cenderung rapuh………!
Hmmm…..,tapi wajar aja ding…, bukankah perjanjian pra-nikah itu tak ubahnya “monumen ketidak percayaan” thdp ketulusan cinta para pihak selaku perekat perkawinan?
:
Pak Suyanto, semoga Allah SWT meridlai cinta tulus Bapak yg begitu luar biasa kpd Ibu dan berkenan melimpahi Bapak dengan cinta-Nya yg tiada bandingannya….. Amin.
:
salam
Maren Kitatau said
Ada juga kisah yg nggak rela di ….
Walau pun suaminya telah pergi,
Tapi ternyata semangatnya tak mati!
Di sebuah kota di California, tinggal seorang anak laki2 berusia tujuh tahun yang bernama Luke. Dia gemar bermain bisbol. Ia bermain pada sebuah tim bisbol di kotanya yang bernama Little League. Luke bukanlah seorang pemain yang hebat. Pada setiap pertandingan, ia lebih banyak menghabiskan waktunya dikursi pemain cadangan. Akan tetapi, ibunya selalu hadir di setiap pertandingan untuk bersorak dan memberikan semangat saat Luke dapat memukul bola maupun tidak.
Kehidupan Sherri Collins, ibu Luke, sangat tidak mudah. Ia menikah dengan kekasih hatinya saat masih kuliah. Kehidupan mereka berdua setelah pernikahan berjalan seperti cerita dalam buku-buku roman. Namun, keadaan tu hanya berlangsung sampai pada musim dingin saat Luke berusia tiga tahun. Pada musim dingin, di jalan yang berlapis es, suami Sherri meninggal karena mobil yang mereka tumpanginya bertabrakan dengan mobil yang datang dari arah berlawanan. Saat itu, mereka dalam perjalanan pulang dari pekerjaan paruh waktu yang biasa dilakukan pada malam hari.
“Aku tidak akan menikah lagi,” kata Sherri kepada ibunya.
“Tidak ada yang dapat mencintaiku seperti dia”, lanjutnya.
“Kau tidak perlu menyakinkanku,” sahut ibunya sambil tersenyum.
Ibunya adalah seorang janda yg selalu memberikan nasihat yg dapat membuat Sherri merasa nyaman. “Dalam hidup ini, ada seseorang yang hanya memiliki satu orang saja yang sangat istimewa bagi dirinya dan tidak ingin terpisahkan untuk selama-lamanya. Namun jika salah satu dari mereka pergi, akan lebih baik bagi yang ditinggalkan untuk tetap sendiri daripada ia memaksakan mencari penggantinya.”
Sherri sangat bersyukur bahwa ia tidak sendirian. Ibunya pindah untuk tinggal bersamanya. Bersama-sama, mereka berdua merawat Luke. Apapun masalah yg dihadapi anaknya, Sherri selalu memberikan dukungan sehingga Luke akan selalu bersikap optimis. Setelah Luke kehilangan seorang ayah, ibunya juga selalu berusaha menjadi seorang ayah bagi Luke.
Pertandingan demi pertandingan, minggu demi minggu, Sherri selalu datang dan bersorak-sorai untuk memberikan semangat kepada Luke, meskipun ia hanya bermain beberapa menit saja.
Suatu hari, Luke datang ke pertandingan seorang diri.
“Pak Pelatih!”, panggilnya.
“Bisakah aku bermain dalam pertandingan ini sekarang?
“Ini sangat penting bagiku.”
“Aku mohon Bapak mempertimbangkan keinginanku.”
Memang Luke masih kurang dapat bekerja sama antar pemain. Namun dalam pertandingan sebelumnya, Luke berhasil memukul bola dan mengayunkan tongkatnya searah dengan arah datangnya bola. Pelatih kagum tentang kesabaran dan sportivitas Luke, dan Luke tampak berlatih extra keras dalam beberapa hari ini.
“Tentu,” jawab pelatih sambil mengangkat bahu, kemudian ditariknya topi merah Luke.
“Kamu dapat bermain hari ini.”
“Sekarang, lakukan pemanasan dahulu.”
Hati Luke bergetar saat ia diperbolehkan untuk bermain. Sore itu, ia bermain dengan sepenuh hatinya. Ia berhasil melakukan home run dan mencetak dua single. Ia pun berhasil menangkap bola yang sedang melayang sehingga membuat timnya berhasil memenangkan pertandingan. Tentu saja pelatih sangat kagum melihatnya. Ia belum pernah melihat Luke bermain sebaik itu. Setelah pertandingan, pelatih menarik Luke ke pinggir lapangan.
“Pertandingan yang sangat mengagumkan,” katanya kepada Luke. “Aku tidak pernah melihatmu bermain sebaik sekarang ini sebelumnya” “Apa yang membuatmu jadi begini?”
Luke tersenyum dan pelatih melihat kedua mata anak itu mulai penuh oleh air mata kebahagiaan. Luke menangis tersedu-sedu. Sambil sesenggukan, ia berkata:
“Pak Pelatih,”
“Ayahku sudah lama sekali meninggal”
“Meninggal dalam kecelakaan mobil.”
“Ibuku sangat sedih.”
“Ia buta dan sedikit pincang akibat kecelakaan itu.”
“Minggu lalu,……Ibuku meninggal.”
Luke kembali menangis tersedu-sedu.
Kemudian Luke menghapus air matanya, dan melanjutkan ceritanya dengan terbata-bata:
“Hari ini, … !“
“Hari ini … kurasa … “
“Pertama kalinya kedua orang-tuaku datang dari Surga melihat pertandingan ini utk bersama sama melihatku dan member semangat bermain.”
“Dan aku tentu saja tidak akan mengecewakan mereka…….”.
Luke kembali menangis terisak-isak …!
Sang pelatih sadar bahwa ia telah membuat keputusan yang tepat, dengan mengizinkan Luke bermain sebagai pemain utama hari ini. Sang pelatih yang berkepribadian sekuat baja, tertegun beberapa saat. Ia tidak mampu mengucapkan sepatah katapun untuk menenangkan Luke yang masih menangis. Tiba-tiba, baja itu meleleh, Sang pelatih tidak mampu menahan perasaannya sendiri, air mata mengalir dari kedua matanya, bukan sebagai seorang pelatih, tetapi sebagai seorang anak…..Ya, Sang pelatih itu menjadi seorang anak.
Sang pelatih sangat tergugah dengan cerita Luke, ia sadar bahwa dalam hal ini, ia belajar banyak dari Luke. Bahkan seorang anak berusia 7 tahun berusaha melakukan yang terbaik untuk kebahagiaan orang tuanya, walaupun ayah dan ibunya sudah pergi selamanya. Luke baru saja kehilangan seorang Ibu yang begitu mencintainya. Sang pelatih sadar, bahwa ia beruntung ayah dan ibunya masih ada. Mulai saat itu, ia berusaha melakukan yang terbaik untuk kedua orangtuanya, membahagiakan mereka, membagikan lebih banyak cinta dan kasih untuk mereka. Dia menyadari bahwa waktu sangat berharga, atau ia akan menyesal seumur hidupnya.
Dari: “Gifts From The Heart for Women”
Oleh: Karen Kingsbury.
+++
Hikmah yang dapat kita renungkan dari kisah Luke yang baru berusia 7 thn ini:
Mulai detik ini, lakukanlah yang terbaik utk membahagiakan Orang-tua kita. Banyak cara yg bisa kita lakukan utk mereka, dgn mengisi hari-hari mereka dgn kebahagiaan. Sisihkan sedikit lagi waktu untuk mereka. Raihlah prestasi dan hadapi tantangan seberat apapun melalui cara-cara yang jujur utk membuat mereka bangga pd kita. Bukannya melakukan perbuatan2 tak terpuji, yang membuat mereka malu.
Kepedulian kita pada mereka adalah salah satu kebahagiaan mereka yang terbesar. Bahkan seorang anak berusia 7 tahun berusaha melakukan yang terbaik untuk membahagiakan ayah dan ibunya. Bagaimana dengan kita? Berapa usia kita saat ini? Apakah kita masih memiliki kesempatan tersebut ? Atau apakah kesempatan itu sudah hilang selamanya? Apa ada alternative membahagiakan itu?
Ada 3 kemungkinan respon dari pihak2 yang telah membaca kisah ini.
1. Cuek / tidak peduli / tidak mengerti kisah ini.
2. Tersentuh dengan kisah ini, tetapi tidak melakukan apapun jua.
3. Tersentuh, lalu bergerak aktif untuk lebih memperhatikan orangtuanya dan menjadi seorang anak yang lebih berbakti.
Anak yang berbakti lebih berharga dari pada
Tumpukan emas permata bagi Orang-tuanya.
Jadi, sapalah Orang-tua kita sekarang juga,, “Say Hello!”
Salam Damai!
fanya said
@Om Maren
What an inspiring story……………! Thanks for sharing.
Asli Om, ceritera tsb sangat menyentuh dan menginspirasi fanya melakukan hal selanjutnya diluar 3 kemungkinan diatas yakni:
.
4. Tersentuh dan terpicu utk lebih ekspresif, apresiatif, lebih memahami serta lebih mengedepankan sikap keberpihakan terhadap kedua orang tua.
5. Tersentuh, berusaha lebih mensyukuri dan lebih mendekatkan diri pada Allah swt.
6. Tersentuh, berusaha lebih mengenali dan lebih menggali anugrah2 Allah swt pd lingkup individual, global maupun universal.
7. Tersentuh dan tergerak menjadikan diri ini lebih bermanfaat bagi sesama dan lingkungan pd lingkup seluas mungkin.
.
fanya berdoa semoga semua yg fanya kemukakan diatas dapat terwujud dalam hidup fanya. Amin.
:
Salam Persatuan
Maren Kitatau said
Ya, aku pun tersentuh oleh Luke itu.
Semangat orang tuanya tetap hidup,
Menyemangati semangat Luke.
Salam Tersentuh!
Dewi Octarini said
subhanalloh,,,,,,,,,,,,,
Maren Kitatau said
Pada pria sukses selalu ada seorang wanita dahsyat,
Di belakang pria seksus ada dua atau lebih “hhh”
Keknya beg itu Fan!
Salam Damai!
abd wahab ibrahim said
Super sekali bpk eko…sy terharu sm bp setelah membaca kisah nyata bp ,bpk bs merawat istri selama 25th dlm keadaan sakit,memang cinta itu Damai,cinta itu Surgawi,kt mesti bs mencintai apa adaNya utk orang yg kt Cintai dan semua itu atas Nama Cinta…
andrey siregar said
> Saya sungguh terharu membacanya. Semoga kisah nyata di atas bisa menjadi contoh bagi semua orang yang sudah membacanya.
Terimakasih kpd Pak Donny Trias Ardianto yang sudah membagikan (share) kisah nyata trsebut di atas kepada kita smuanya.
Best Regadrs,
Andrey A. Siregar
wiwit said
semoga aku juga mendapatkan suami seperti ituu ,, aminnn ,,hihi
chriz said
Mantapppp aqu juga ingin begitu!
Ntrie An-an Wahyudi said
dahsyat….semoga kami juga bisa seperti itu…
vienlie niel's alwysluv said
the best husband.
Munirah Ikram said
Subhanallah………
Lusi Defina Pthn said
salut.,.ceritanya sangat mengharukan.,.
tasya said
itulah mengapa betapa pentingnya dan berharganya mendalami makna sepenggal janji nikah yang berbunyi : ” ak mengambil engkau sbg Istri / suami ku yg sah,dan melayani engkau dengan penuh kasih, dalam suka dan duka, dalam kelimpahan dan kekurangan dan dalam keadaan sehat maupun sakit, hingga maut memisahkan kita “…..saya rasa itulah inti dari pernikahan yang dijalani oleh bapak ini…semoga menjadi inspirasi buat semua pasangan di dunia ini…