MEMBANGUN KHAZANAH ILMU DAN PENDIDIKAN

Belajar itu adalah perobahan …….

HUKUM ISLAM TENTANG MUAMALAH

Posted by Bustamam Ismail on November 23, 2007

jualbeli.jpgManusia dijadikan Allah SWT sebagai makhluk sosial yang saling membutuhkan antara satu dengan yang lain. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, manusia harus berusaha mencari karunia Allah yang ada dimuka bumi ini sebagai sumber ekonomi. Allah SWT berfirman lihat Al-qur,an on line di gogle

Artinya : “Dan Carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu(kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuatbaiklah (kepada orang lain) sebagai mana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.”(QS Az Zumar : 39)

Jual beli dalam bahasa Arab terdiri dari dua kata yang mengandung makna berlawanan yaitu Al Bai’ yang artinya jual dan Asy Syira’a yang artinya Beli. Menurut istilah hukum Syara, jual beli adalah penukaran harta (dalam pengertian luas) atas dasar saling rela atau tukar menukar suatu benda (barang) yang dilakukan antara dua pihak dengan kesepakatan (akad) tertentu atas dasar suka sama suka (lihat QS Az Zumar : 39, At Taubah : 103, hud : 93)

1. Hukum Jual Beli

Orang yang terjun dalam bidang usaha jual beli harus mengetahui hukum jual beli agar dalam jual beli tersebut tidak ada yang dirugikan, baik dari pihak penjual maupun pihak pembeli. Jual beli hukumnya mubah. Artinya, hal tersebut diperbolehkan sepanjang suka sama suka. Allah berfirman. lihat Al-qur,an on line di gogle

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang bathil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka diantara kamu.”(QS An Nisa : 29

Hadis nabi Muhammad SAW menyatakan sebagai berikut.

ﺇﻨﻤﺎ ﺍﻟﺒﻴﻊ ﺗﺮﺍﺩ ( ﺮﻮﺍﻩ ﺍﻠﺒﺨﺎﺮﻯ)

Artinya : “Sesungguhnya jual beli itu hanya sah jika suka suka sama suka.” (HR Bukhari)

ﺃﻠﺒﻴﻌﺎﻥ ﺑﺎ ﻟﺨﻴﺎﺭ ﻣﺎ ﻟﻢ ﻴﺘﻔﺮﻗﺎ ( ﺮﻮﺍﻩ ﺍﻠﺒﺨﺎﺮﻯ ﻭ ﻤﺴﻠﻢ)

Artinya : “ Dua orang jual beli boleh memilih akan meneruskan jual beli mereka atau tidak, selama keduanya belum berpisah dari tempat akad.” (HR Bukhari dan Muslim)

Dari hadis tersebut dapat disimpulkan bahwa apabila seseorang melakukan jual beli dan tawar menawar dan tidak ada kesesuaian harga antara penjual dan pembeli, si pembeli boleh memilih akan meneruskan jual beli tersebut atau tidak. Apabila akad (kesepakatan) jual beli telah dilaksanakan dan terjadi pembayaran, kemudian salah satu dari mereka atau keduanya telah meninggalkan tempat akad, keduanya tidak boleh membatalkan jual beli yang telah disepakatinya.

2. Rukun dan syarat Jual Beli

Dalam pelaksanaan jual beli, minimal ada tiga rukun yang perlu dipenuhi.

a. Penjual atau pembeli harus dalam keadaan sehat akalnya

Orang gila tidak sah jual belinya. Penjual atau pembeli melakukan jual beli dengan kehendak sendiri, tidak ada paksaan kepada keduanya, atau salah satu diantara keduanya. Apabila ada paksaan, jual beli tersebut tidak sah.

b. Syarat Ijab dan Kabul

Ijab adalah perkataan untuk menjual atau transaksi menyerahkan, misalnya saya menjual mobil ini dengan harga 25 juta rupiah. Kabul adalah ucapan si pembeli sebagai jawaban dari perkataan si penjual, misalnya saya membeli mobil ini dengan harga 25 juta rupiah. Sebelum akad terjadi, biasanya telah terjadi proses tawar menawar terlebih dulu.

Pernyataan ijab kabul tidak harus menggunakan kata-kata khusus. Yang diperlukan ijab kabul adalah saling rela (ridha) yang direalisasikan dalam bentuk kata-kata. Contohnya, aku jual, aku berikan, aku beli, aku ambil, dan aku terima. Ijab kabul jual beli juga sah dilakukan dalam bentuk tulisan dengan sarat bahwa kedua belah pihak berjauhan tempat, atau orang yang melakukan transaksi itu diwakilkan. Di zaman modern saat ini, jual beli dilakukan dengan cara memesan lewat telepon. Jula beli seperti itu sah saja, apabila si pemesan sudah tahu pasti kualitas barang pesanannya dan mempunyai keyakinan tidak ada unsur penipuan.

c. Benda yang diperjualbelikan

1) Barang yang diperjualbelikan harus memenuhi sarat sebagai berikut.

2) Suci atau bersih dan halal barangnya

3) Barang yang diperjualbelikan harus diteliti lebih dulu

4) Barang yang diperjualbelikan tidak berada dalam proses penawaran dengan orang lain

5) Barang yang diperjualbelikan bukan hasil monopoli yang merugikan

6) Barang yang diperjualbelikan tidak boleh ditaksir (spekulasi)

7) Barang yang dijual adalah milik sendiri atau yang diberi kuasa

8) Barang itu dapat diserahterimakan

3. Perilaku atau sikap yang harus dimiliki oleh penjual

a. Berlaku Benar (Lurus)

Berperilaku benar merupakan ruh keimanan dan ciri utama orang yang beriman. Sebaliknya, dusta merupakan perilaku orang munafik. Seorang muslim dituntut untuk berlaku benar, seperti dalam jual beli, baik dari segi promosi barang atau penetapan harganya. Oleh karena itu, salah satu karakter pedagang yang terpenting dan diridhai Allah adalah berlaku benar.

Dusta dalam berdagang sangat dicela terlebih jika diiringi sumpah atas nama Allah. “Empat macam manusia yang dimurkai Allah, yaitu penjual yang suka bersumpah, orang miskin yang congkak, orang tua renta yang berzina, dan pemimpin yang zalim.”(HR Nasai dan Ibnu Hibban)

b. Menepati Amanat

Menepati amanat merupakan sifat yang sangat terpuji. Yang dimaksud amanat adalah mengembalikan hak apa saja kepada pemiliknya. Orang yang tidak melaksanakan amanat dalam islam sangat dicela.

Hal-hal yang harus disampaikan ketika berdagang adalah penjual atau pedagang menjelaskan ciri-ciri, kualitas, dan harga barang dagangannya kepada pembeli tanpa melebih-lebihkannya. Hal itu dimaksudkan agar pembeli tidak merasa tertipu dan dirugikan.

c. Jujur

Selain benar dan memegang amanat, seorang pedagang harus berlaku jujur. Kejujuran merupakan salah satu modal yang sangat penting dalam jual beli karena kejujuran akan menghindarkan diri dari hal-hal yang dapat merugikan salah satu pihak. Sikap jujur dalam hal timbangan, ukuran kualitas, dan kuantitas barang yang diperjual belikan adalah perintah Allah SWT. Firman Allah lihat Al-qur,an on line di gogle

Artinya : Dan (Kami telah mengutus) kepada penduduk Mad-yan saudara mereka, Syu’aib. Ia berkata: “Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain-Nya. Sesungguhnya telah datang kepadamu bukti yang nyata dari Tuhanmu. Maka sempurnakanlah takaran dan timbangan dan janganlah kamu kurangkan bagi manusia barang-barang takaran dan timbangannya, dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi sesudah Tuhan memperbaikinya. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika betul-betul kamu orang-orang yang beriman.” (QS Al A’raf : 85)

Sikap jujur pedagang dapat dicontohkan seperti dengan menjelaskan cacat barang dagangan, baik yang diketahui maupun yang tidak diketahui. Sabda Nabi Muhammad SAW yang artinya

“Muslim itu adalah saudara muslim, tidak boleh seorang muslim apabila ia

berdagang dengan saudaranya dan menemukan cacat, kecuali diterangkannya.”

Lawan sifat jujur adalah menipu atau curang, seperti mengurangi takaran, timbangan, kualitas, kuantitas, atau menonjolkan keunggulan barang tetapi menyembunyikan cacatnya. Hadis lain meriwayatkan dari umar bin khattab r.a berkata seorang lelaki mengadu kepada rasulullah SAW sebagai berikut “ katakanlah kepada si penjual, jangan menipu! Maka sejak itu apabila dia melakukan jual beli, selalu diingatkannya jangan menipu.”(HR Muslim)

d. Khiar

Khiar artunya boleh memilih satu diantara dua yaitu meneruskan kesepakatan (akad) jual beli atau mengurungkannya (menarik kembali atau tidak jadi melakukan transaksi jual beli). Ada tiga macam khiar yaitu sebagai berikut.

1) Khiar Majelis

Khiar majelis adalah si pembeli an penjual boleh memilih antara meneruskan akad jual beli atau mengurungkannya selama keduanya masih tetap ditempat jual beli. Khiar majelis ini berlaku pada semua macam jual beli.

2) Khiar Syarat

Khiar syarat adalah suatu pilihan antara meneruskan atau mengurungkan jual beli setelah mempertimbangkan satu atau dua hari. Setelah hari yang ditentukan tiba, maka jual beli harus ditegaskan untuk dilanjutkan atau diurungkan. Masa khiar syarat selambat-lambatnya tiga hari

3) Khiar Aib (cacat)

Khiar aib (cacat) adalah si pembeli boleh mengembalikan barang yang dibelinya, apabila barang tersebut diketahui ada cacatnya. Kecacatan itu sudah ada sebelumnya, namun tidak diketahui oleh si penjual maupun si pembeli. Hadis nabi Muhammad SAW. Yang artinya : “Jika dua orang laki-laki mengadakan jual beli, maka masing-masing boleh melakukan khiar selama mereka belum berpisah dan mereka masih berkumpul, atau salah satu melakukan khiar, kemudian mereka sepakat dengan khiar tersebut, maka jual beli yang demikian itu sah.” (HR Mutafaqun alaih)

B. Riba

Bagi manusia yang tidak memiliki iman, segala sesuatunya selalu dinilai dengan harta (materialisme). Manusia berlomba-lomba untuk memperoleh harta kekayaan sebanyak mungkin. Mereka tidak memperdulikan dari mana datangnya harta yang didapat, apakah dari sumber yang halal atau haram. Salah satu contoh perolehan harta yang haram adalah sesuatu yang berasal dari pekerjaan memungut riba. Hadis nabi Muhammad SAW menyatakan sebagai berikut. Yang artinya : “Dari Abu Hurairah r.a ia berkata : Rasulullah SAW bersabda : Akan tiba suatu zaman, tidak ada seorang pun, kecuali ia memakan harta riba. Kalau ia memakannya secara langsung ia akan terkena debunya.” (HR Ibnu Majah)

Kata riba (ar riba) menurut bahasa yaitu tambahan (az ziyadah) atau kelebihan. Riba menurut istilah syarak ialah suatu akad perjanjian yang terjadi dalam tukar menukar suatu barang yang tidak diketahui syaraknya. Atau dalam tukar menukar itu disyaratkan menerima salah satu dari dua barang apabila terlambat. Riba dapat terjadi pada hutang piutang, pinjaman, gadai, atau sewa menyewa. Contohnya, Fauzi meminjam uang sebesar Rp 10.000 pada hari senin. Disepakati dalam setiap satu hari keterlambatan, Fauzi harus mengembalikan uang tersebut dengan tambahan 2 %. Jadi hari berikutnya Fauzi harus mengembalikan hutangnya menjadi Rp 10.200. Kelebihan atau tambahan ini disebut dengan riba.

Allah SWT berfirman. lihat Al-qur,an on line di gogle

Artinya : Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya. (QS Al Baqarah : 275)

Allah telah melarang hamba-Nya untuk memakan riba, Allah juga menjanjikan untuk melipatgandakan pahala bagi orang yang ikhlas mengeluarkan zakat, infak dan sedekah. Allah SWT berfirman. lihat Al-qur,an on line di gogle

Artinya : Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa.” (QS Al Baqarah : 276)

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kepada Allah Supaya kamu mendapat keberuntungan.” (QS Ali Imran : 130)

Hadis nabi Muhammad SAW yang artinya : “Dari Jabir r.a ia berkata : Rasulullah SAW telah melaknati orang-orang yang memakan riba, orang yang menjadi wakilnya (orang yang memberi makan hasil riba), orang yang menuliskan, orang yang menyaksikannya, dan (selanjutnya) nabi bersabda, mereka itu semua sama saja.” (HR Muslim)

Beberapa ayat dan hadis yang telah disebutkan menunjukan bahwa Islam sangat membenci perbuatan riba dan menganjurkan kepada umatnya agar didalam mencari rezeki hendaknya menempuh cara yang halal.

Ulama fikih membagi riba menjadi empat bagian, yaitu sebagai berikut.

1. Riba fadal

Riba fadal yaitu tukar menukar dua buah barang yang sama jenisnya, namun tidak sama ukurannya yang disyaratkan oleh orang yang menukarnya. Contohnya tukar menukar emas dengan emas atau beras dengan beras, dan ada kelebihan yang disyaratkan oleh yang menukarkan. Supaya tukar menukar seperti ini tidak termasuk riba harus memenuhi tiga syarat sebagai berikut.

  1. Barang yang ditukarkan harus sama
  2. Timbangan atau takarannya harus sama
  3. Serah terima harus pada saat itu juga.

2. Riba nasiah

Riba nasiah yaitu tukar menukar barang yang sejenis maupun yang tidak sejenis atau jual beli yang pembayarannya disyaratkan lebih oleh penjual dengan waktu yang dilambatkan. Contohnya, salim membeli arloji seharga Rp 500.000. Oleh penjualnya disyaratkan membayarnya tahun depan dengan harga Rp 525.000

3. Riba yad

Riba yad yaitu berpisah dari tempat akad jual beli sebelum serah terima. Misalnya, orang yang membeli suatu barang sebelum ia menerima barang tersebut dari penjual, penjual dan pembeli tersebut telah berpisah sebelum serah terima barang itu. Jual beli ini dinamakan riba yad

Berikut syarat-syarat jual beli agar tidak menjadi riba.

a. Menjual sesuatu yang sejenis ada tiga syarat, yaitu:

1) serupa timbangan dan banyaknya

2) tunai, dan

3) timbang terima dalam akad (ijab kabul) sebelum meninggalkan majelis akad.

b. Menjual sesuatu yang berlainan jenis ada dua syarat, yaitu:

1) tunai dan

2) timbang terima dalam akad (ijab kabul) sebelum meninggalkan majelis akad.

Riba diharamkan oleh semua agama samawi. Adapun sebab diharamkannya karena memiliki bahaya yang sangat besar antara lain sebagai berikut.

  1. Riba dapat menimbulkan permusuhan antar pribadi dan mengikis habis semangat kerja sama atau saling menolong sesama manusia. Padahal, semua agama, terutama Islam menyeru kepada manusia untuk saling tolong menolong, membenci orang yang mengutamakan kepentingan diri sendiri atau egois, serta orang yang mengeksploitasi orang lain.
  2. Riba dapat menimbulkan tumbuh suburnya mental pemboros yang tidak mau bekerja keras dan penimbun harta di tangan satu pihak. Islam menghargai kerja keras dan menghormati orang yang suka bekerja keras sebagai saran pencarian nafkah.
  3. Riba merupakan salah satu bentuk penjajahan atau perbudakan dimana satu pihak mengeksploitasi pihak yang lain.
  4. Sifat riba sangat buruk sehingga Islam menyerukan agar manusia suka mendermakan harta kepada saudaranya dengan baik jika saudaranya membutuhkan harta.

C. Hukum Islam tentang Kerja sama Ekonomi (Syirkah)

Saat ini umat Islam Indonesia, demikian juga belahan dunia Islam (muslim world) lainnya telah menerapkan sistem perekonomian yang berbasis nilai-nilai dan prinsip syariah (Islamic economic system) untuk dapat diterapkan dalam segenap aspek kehidupan bisnis dan transaksi ekonomi umat. Keinginan ini didasari oleh kesadaran untuk menerapkan Islam secara utuh dan total.

1. Pengertian Musyarakah

Musyarakah adalah akad kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana atau amal (expertise) dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan resiko akan ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan.

a. Dasar Hukum

Landasan hukum dari musyarakah ini antara lain :

ﻔﻫﻢ ﺸﺮﻛﺎﺀ ﻓﻲ ﺛﻠﺙ

Artinya : “… maka mereka berserikat pada sepertiga …” (QS An Nisa : 12)

Bersabda Rasulullah yang artinya : “Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda : sesungguhnya Allah azza wajalla berfirman : Aku pihak ketiga dari dua orang yang berserikat selama salah satunya tidak menghianati lainnya.” (HR Abu Daud)

Hadis tersebut menunjukkan kecintaan Allah kepada hamba-hambanya yang melakukan perkongsian atau kerja sama selama pihak-pihak yang bekerja sama tersebut saling menjunjung tinggi amanat kebersamaan dan menjauhi pengkhianatan.

Berdasarkan dalil-dalil diatas, musyarakah (syirkah) dapat diartikan dua orang atau lebih yang bersekutu (berserikat) dimana uang yang mereka dapatkan dari harta warisan, atau mereka kumpulkan diantara mereka, kemudian diinvestasikan dalam perdagangan, industri, atau pertanian dan lain-lain sepanjang sesuai dengan kesepakatan bersama dan hal tersebut hukumnya boleh.

b. Syarat-syarat musyarakah

Dalam bersyarikah ada 5 syarat ayng harus dipenuhi yaitu sebagai berikut.

1) Benda (harta dinilai dengan uang)

2) Harta-harta itu sesuai dalam jenis dan macamnya

3) Harta-harta dicampur

4) Satu sama lain membolehkan untuk membelanjakan harta itu

5) Untung rugi diterima dengan ukuran harta masing-masing.

c. Jenis-jenis musyarakah

Ada dua jenis musyarakah yakni musyarakah pemilikan dan musyarakah akad (kontrak)

1) Musyarakah pemilikan tercipta karena warisan, wasiat, atau kondisi lainnya yang mengakibatkan pemilikan satu aset oleh dua orang atau lebih. Dalam musyarakah ini, kepemilikan dua orang atau lebih, berbagi dalam sebuah aset nyata dan berbagi pula keuntungan yang dihasilkan oleh aset tersebut.

2) Musyarakah akad tercipta dengan cara kesepakatan dimana dua orang atau lebih setuju bahwa tiap orang dari mereka memberikan modal musyarakah. Mereka pun sepakat berbagi keuntungan dan kerugian. Musyarakah akad terbagi menjadi ‘inan, mufawadah, a’mal, wujuh, dan mudarabah

a) Syirkah ‘inan adalah kontrak antara dua orang atau lebih. Setiap pihak memberikan suatu porsi dari keseluruhan dana dan berpartisipasi dalam kerja, keuntungan dan kerugian yang dibagi sesuai dengan kesepakatan diantara mereka

b) Syirkah mufawadah adalah kontrak kerja sama antara dua orang atau lebih. Setiap pihak memberikan dana yang jumlahnya sama dan berpartisipasi dalam kerja, keuntungan dan kerugian dibagi secara sama besar

c) Syirkah a’mal adalah kontrak kerjasama dua orang seprofesi untuk menerima pekerjaan secara bersama dan berbagi keuntungan dari pekerjaan itu. Misal dua orang arsitek menggarap sebuah proyek

d) Syirkah wujuh adalah kontrak antara dua orang atau lebih yang memiliki reputasi dan prestise baik dalam bisnis. Mereka membeli barang secara kredit dari suatu perusahaan dan menjual barang tersebut secara tunai. Keuntungan dan kerugian dibagi berdasarkan jaminan yang disediakan masing-masing.

Pada bidang perbankan misalnya, penerapan musyarakah dapat berwujud hal-hal berikut ini.

1. Pembiayaan proyek. Musyarakah biasanya diaplikasikan untuk pembiayaan dimana nasabah dan bank sama-sama menyediakan dana untuk membiayai proyek tersebut. Setelah proyek itu selesai, nasabah mengembalikan dana tersebut bersama bagi hasil yang telah disepakati

2. Modal ventura. Pada lembaga keuangan khusus yang dibolehkan melakukan investasi dalam kepemilikan perusahaan, musyarakah diterapkan dalam skema modal ventura. Penanaman modal dilakukan untuk jangka waktu tertentu dan setelah itu bank melakukan divestasi atau menjual bagian sahamnya, baik secara singkat maupun bertahap.

D. Mudarabah (bagi hasil)

Mudarabah adalah akad kerja sama usaha antara dua pihak dimana pihak pertama (sahibul mal) menyediakan seluruh (100 %) modal, sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola. Keuntungan usaha secara mudarabah dibagi menurut kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak, sedangkan apabila rugi ditanggung oleh pemilik modal selama kerugian itu bukan akibat kelalaian si pengelola. Seandainya kerugian itu diakibatkan karena kecurangan atau kelalaian si pengelola, si pengelola harus bertanggung jawab atas kerugian tersebut.

1.Dasar Hukum

Secara umum landasan dasar syariah mudarabah lebih mencerminkan anjuran untuk melakukan usaha. Hal ini tampak dalam ayat dan hadis berikut ini. Allah berfirman dalam surat al-Muzammil yang artinya : “… dan dari orang-orang yang berjalan dimuka bumi mencari sebagian karunia Allah SWT…” (Al Muzammil : 20)

Adanya kata yadribun pada ayat diatas dianggap sama dengan akar kata mudarabah yang berarti melakukan suatu perjalanan usaha. Surah tersebut mendorong kaum muslim untuk melakukan upaya atau usaha yang telah diperintahkan Allah SWT.

Hadis nabi Muhammad yang artinya : “Diriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa Abbas bin Abdul Muthalib jika memberikan dana ke mitra usahanya secara mudarabah mensyaratkan agar dananya tidak dibawa mengarungi lautan, menuruni lembah yang berbahaya, atau membeli ternak. Jika menyalahi peraturan tersebut, maka yang bersangkutan bertanggung jawab atas dana tersebut. Disampaikan syarat syarat tersebut kepada rasulullah SAW. Dan rasulullah pun membolehkannya.”(HR Tabrani).

  1. Jenis-jenis mudarabah

Secara umum, mudarabah terbagi menjadi dua jenis yakni mudarabah mutlaqah dan mudarabah muqayyadah.

a. Mudarabah mutlaqah

Mudarabah mutlaqah adalah bentuk kerjasama antara pemilik modal (sahibul mal) dan pengelola (mudarib) yang cakupannya sangat luas dan tidak dibatasi oleh spesifikasi jenis usaha, waktu, dan daerah bisnis. Dalam pembahasan fikih ulama salafus saleh seringkali dicontohkan dengan ungkapan if’al ma syi’ta (lakukan sesukamu) dari sahibul mal ke mudarib yang memberi kekuasaan sangat besar.

b. Mudarabah Muqayyadah

Mudarabah muqayyadah adalah kebalikan dari mudarabah mutlaqah. Si Mudarib dibatasi dengan batasan jenis usaha, waktu, atau tempat usaha. Adanya pembatasan ini seringkali mencerminkan kecenderungan umum si Sahibul Mal dalam memasuki jenis dunia usaha.

Adapun dari sisi pembiayaan, mudarabah biasanya diterapkan untuk bidang-bidang berikut.

a. Pembiayaan modal kerja, seperti modal kerja perdagangan dan jasa

b. Investasi khusus disebut juga mudarabah muqayyadah, yaitu sumbe investasi yang khusus dengan penyaluran yang khusus pula dengan syarat-syarat yang telah ditetapkan oleh sahibul mal.

Mudarabah dan kaitannya dengan dunia perbankan biasanya diterapkan pada produk-produk pembiayaan dan pendanaan. Sisa penghimpunan dana mudarabah biasanya diterapkan pada bidang-bidang berikut ini.

  1. Tabungan berjangka, yaitu dengan tabungan yang dimaksudkan untuk tujuan khusus, seperti tabungan haji, tabungan kurban, dan deposito berjangka.
  2. Deposito spesial (special investment), yaitu dana dititipkan kepada nasabah untuk bisnis tertentu, misalnya murabahah atau ijarah saja.

Mudaroban yang berkaitan dengan dunia Pertanian ialah :

Musaqah, Muzaraah, dan Mukhabarah

a. Musaqah (paroan kebun)

Yang dimaksud musaqah adalah bentuk kerja sama dimana orang yang mempunyai kebun memberikan kebunnya kepada orang lain (petani) agar dipelihara dan penghasilan yang didapat dari kebun itu dibagi berdua menurut perjanjian sewaktu akad

Musaqah dibolehkan oleh agama karena banyak orang yang membutuhkannya. Ada orang yang mempunyai kebun, tapi dia tidak dapat memeliharanya. Sebaliknya, ada orang yang tidak mempunyai kebun, tapi terampil bekerja. Musaqah memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak yakni pemilik kebun dan pengelola sehingga sama-sama memperoleh hasil dari kerja sama tersebut. Hadis menjelaskan sebagai berikut yang artinya : “Dari Ibnu Umar: Sesungguhnya nabi Muhammad SAW telah memberikan kebun beliau kepada penduduk khaibar agar dipelihara oleh mereka dengan perjanjian, mereka akan diberi sebagian dari penghasilannya, baik dari buah-buahan atau hasil petani (palawija).” (HR Muslim)

b. Muzaraah

Muzaraah adalah kerjasama dalam pertanian berupa paroan sawah atau ladang seperdua atau sepertiga atau lebih atau kurang, sedangkan benih(bibit tanaman)nya dari pekerja (petani). Zakat hasil paroan ini diwajibkan atas orang yang punya benih. Oleh karena itu, pada muzaraah zakat wajib atas petani yang bekerja karena pada hakekatnya dialah (si petani) yang bertanam, yang mempunyai tanah seolah-olah mengambil sewa tanahnya, sedangkan pengantar dari sewaan tidak wajib mengeluarkan zakatnya.

c. Mukhabarah

Mukhabarah kerjasama dalam pertanian berupa paroan sawah atau ladang seperdua atau sepertiga atau lebih atau kurang, sedangkan benihnya dari pemilik sawah/ladang. Adapun pada mukhabarah, zakat diwajibkan atas yang punya tanah karena pada hakekatnya dialah yang bertanam, sedangkan petani hanya mengambil upah bekerja. Penghasilan yang didapat dari upah tidak wajib dibayar zakatnya. Kalau benih dari keduanya, zakat wajib atas keduanya yang diambil dari jumlah pendapatan sebelum dibagi. Hukum kerja sama tersebut diatas diperbolehkan sebagian besar para sahabat, tabi’in dan para imam

.

E. Perbankan yang Sesuai dengan Prinsip Hukum Islam

Lahirnya ekonomi Islam di zaman modern ini cukup unik dalam sejarah perkembangan ekonomi. Ekonomi Islam berbeda dengan ekonomi-ekonomi yang lain karena lahir atau berasal dari ajaran Islam yang mengharamkan riba dan menganjurkan sedekah. Kesadaran tentang larangan riba telah menimbulkan gagasan pembentukan suatu bank Islam pada dasawarsa kedua abad ke-20 diantaranya melalui pendirian institusi sebagai berikut.

1. Bank Pedesaan (Rural Bank) dan Bank Mir-Ghammar di Mesir tahun 1963 atas prakarsa seorang cendikiawan Mesir DR. Ahmad An Najjar

2. Dubai Islamic Bank (1973) di kawasan negara-negara Emirat Arab

3. Islamic Development Bank (1975) di Saudi Arabia

4. Faisal Islamic Bank (1977) di Mesir

5. Kuwait House of Finance di Kuwait (1977)

6. Jordan Islamic Bank di Yordania (1978)

Bank non Islam yang disebut juga bank konvensional adalah sebuah lembaga keuangan yang fungsi utamanya menghimpun dana untuk disalurkan kepada yang memerlukan dana, baik perorangan atau badan usaha guna investasi dalam usaha-usaha yang produktif dan lain-lain dengan sistem bunga.

Sedangkan Bank Islam yang dikenal dengan Bank Syariah adalah sebuah lembaga keuangan yang menjalankan operasinya menurut hukum (syariat) Islam dan tidak memakai sistem bunga karena bunga dianggap riba yang diharamkan oleh Islam. (QS Al Baqarah : 275-279)

Sebagai pengganti sistem bunga, Bank Islam menggunakan berbagai cara yang bersih dari unsur riba, antara lain sebagai berikut.

1. Wadiah atau titipan uang, barang, dan surat berharga atau deposito. Wadiah ini bisa diterapkan oleh Bank Islam dalam operasinya untuk menghimpun dana dari masyarakat, dengan cara menerima deposito berupa uang, barang, dan surat-surat berharga sebagai amanat yang wajib dijaga keselamatannya oleh Bank Islam. Bank berhak menggunakan dana yang didepositokan itu tanpa harus membayar imbalannya, tetapi Bank harus menjamin dapat mengembalikan dana itupada waktu pemiliknya (depositor) memerlukannya.

2. Mudarabah adalah kerjasama antara pemilik modal dengan pelaksana atas dasar perjanjian profit and loss sharing. Dengan mudarabah ini, Bank Islam dapat memberikan tambahan modal kepada pengusaha untuk perusahaannya dengan perjanjian bagi hasil dan rugi yang perbandingannya sesuai dengan perjanjian misalnya, fifty-fifty. Dalam mudarabah ini, Bank tidak mencampuri manajemen perusahaan.

3. Syirkah (perseroan). Dibawah kerjasama syirkah ini, pihak Bank dan pihak pengusaha sama-sama mempunyai andil (saham) pada usaha patungan (joint ventura). Oleh karena itu, kedua belah pihak berpartisipasi mengelola usaha patungan ini dengan menanggung untung rugi bersama atas dasar perjanjian profit and loss sharing (PLS Agreement).

4. Murabahah adalah jual beli barang dengan tambahan harga atau cost plus atas dasar harga pembelian yang pertama secara jujur. Dengan murabahah ini, pada hakikatnya suatu pihak ingin mengubah bentuk bisnisnya dari kegiatan pinjam meminjam menjadi transaksi jual beli. Dengan sistem murabahah ini, Bank bisa membelikan atau menyediakan barang barang yang diperlukan oleh pengusaha untuk dijual lagi, dan Bank minta tambahan harga atas harga pembeliannya. Syarat bisnis dengan murabahah ini, ialah si pemilik barang (dalam hal ini Bank) harus memberi informasi yang sebenarnya kepada pembeli tentang harga pembeliannya dan keuntungan bersih (profit margin) dari pada cost plus nya itu.

5. Qard hasan (pinjaman yang baik atau benevolent loan). Bank Islam dapat memberikan pinjaman tanpa bunga (benevolent loan) kepada para nasabah yang baik, terutama nasabah yang mempunyai deposito di Bank Islam itu sebagai slah satu pelayanan dan penghargaan Bank kepada para deposan karena mereka tidak menerima bunga atas depositonya dari Bank Islam.

Perkembangan pesat Bank-Bank Islam yang lazim disebut Bank syariah terjadi pada dasawarsa 70-an setelah terjadinya krisis minyak yang menimbulkan oil boom pada tahun 1971. perkembangan pesat Bank syariah tersebut membuktikan bahwa: (1) ajaran Islam menggerakkan ide sosial ekonomi. Ide spirit yang bersumber pada ajaran Islam disebut juga modal masyarakat (Social Capital). (2) Peranan cendikiawan yang memiliki suatu konsep yang mengoperasionalkan ajaran agama yaitu zakat, infak, sedekah (ZIS), dan larangan riba. ZIS dapat dijadikan modal Bank, hal ini juga pernah dipelopori oleh pemikiran dari KH. Ahmad Dahlan. Beliau memiliki gagasan membentuk lembaga amil (penghimpun dan pengelola zakat).

Bank syariah pertama yang beroperasi di Indonesia adalah PT. Bank Muamalat Indonesia (BMI) berdiri pada tanggal 1 mei 1992. Perkembangan perbankan syariah pada awalnya berjalan lebih lambat dibanding dengan Bank konvensional. Sampai dengan tahun 1998 hanya terdapat 1 Bank Umum Syariah dan 78 BPRS (Bank Perkreditan Rakyat Syariah). Berdasarkan statistik perbankan syariah mei 2003 dari Bank Indonesia tercatat, Bank Umum Syariah 2 yaitu BMI dan Bank Syariah Mandiri, 8 Bank umum yang membuka unit atau kantor cabang syariah yaitu Danamon Syariah, Jabar Syariah, Bukopin Syariah, BII Syariah dll, serta 89 Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS). Beberapa bank konvensional dalam negeri, maupun asing yang beroperasi di Indonesia juga telah mengajukan izin dan menyiapkan diri untuk segera beroperasi menjadi Bank Syariah.

Kehadiran Bank Syariah memiliki hikmah yang cukup besar, diantaranya sebagai berikut.

1. Umat Islam yang berpendirian bahwa bunga Bank konvensional adalah riba, maka Bank Syariah menjadi alternatif untuk menyimpan uangnya, baik dengan cara deposito, bagi hasil maupun yang lainnya

2. Untuk menyelamatkan umat Islam dari praktik bunga yang mengandung unsur pemerasan (eksploitasi) dari si kaya terhadap si miskin atau orang yang kuat ekonominya terhadap yang lemah ekonominya.

3. Untuk menyelamatkan ketergantungan umat Islam terhadap Bank non Islam yang menyebabkan umat Islam berada dibawah kekuasaan Bank sehingga umat Islam belum bisa menerapkan ajaran agamanya dalam kehidupan pribadi dan masyarakat, terutama dalam kegiatan bsinis dan perekonomiannya

4. Bank Islam dapat mengelola zakat di negara yang pemerintahannya belum mengelola zakat secara langsung. Bank juga dapat menggunakan sebagian zakat yang terkumpul untuk proyek-proyek yang produktif dan hasilnya untuk kepentingan agama dan umum.

5. Bank Islam juga boleh memungut dan menerima pembayaran untuk hal-hal berikut.

a. Mengganti biaya-biaya yang langsung dikeluarkan oleh Bank dalam melaksanakan pekerjaan untuk kepentingan nasabah, misalnya biaya telegram, telepon, atau telex dalam memindahkan atau memberitahukan rekening nasabah, dan sebagainya

b. Membayar gaji para karyawan Bank yang melakukan pekerjaan untuk kepentingan nasabah dan sebagai sarana dan prasarana yang disediakan oleh Bank dan biaya administrasi pada umumnya.

F. Sistem Asuransi yang Sesuai dengan Prinsip Hukum Islam

Mengikuti sukses perbankan Syariah, asuransi Syariah juga mengalami pertumbuhan yang cukup pesat. Sampai dengan tahun 2002, tercatat sejumlah asransi konvensional yang membuka divisi Syariah yang terbukti mampu bersaing dengan asuransi lainnya.

Asuransi pada umumnya, termasuk asuransi jiwa, menurut pandangan Islam adalah termasuk masalah ijtihadiyah. Artinya, masalah tersebut perlu dikaji hukumnya karena tidak ada penjelasan yang mendalam didalam Al Qur’an atau hadis secara tersurat. Para imam mazhab seperti Imam Hanafi, Imam Malik, Imam Syafi’i, Imam Ahmad dan ulama mujtahidin lainnya yang semasa dengan mereka (abad II dan III H atau VIII dan IX M) tidak memberi fatwa hukum terhadap masalah asuransi karena hal tersebut belum dikenal pada waktu itu. Sistem asuransi di dunia Islam baru dikenal pada abad XIX M, sedangkan di dunia barat sudah dikenal sejak sekitar abad XIV M,.

Kini umat Islam di Indonesia dihadapkan kepada masalah asuransi dalam berbagai bentuknya (asuransi jiwa, asuransi kecelakaan, dan asuransi kesehatan) dan dalam berbagai aspek kehidupannya, baik dalam kehidupan bisnis maupun kehidupan keagamaannya.

Dikalangan ulama dan cendikiawan muslim ada empat pendapat tentang hukum asuransi, yakni sebagai berikut.

  1. Mengharamkan asuransi dalam segala macam dan bentuknya sekarang ini, termasuk asuransi jiwa
  2. membolehkan semua asuransi dalam praktiknya sekarang ini.
  3. Membolehkan aasuransi yang bersifat sosial dan mengharamkan asuransi yang semata-mata bersifat komersial
  4. menganggap syubhat

Ketika mengkaji hukum Islam tentang asuransi, sudah tentu harus dilakukan dengan menggunakan metode ijtihad yang lazim digunakan oleh mejtahidin dahulu. Diantara metode ijtihad yang mempunyai banyak peranan di dalam mengistinbatkan (mencari dan menetapkan hukum) terhadap masalah-masalah baru yang tidak ada nasnya dalam Al Qur’an dan hadis adalah maslahah mursalah atau istislah (public good) dan qyas (analogical reasoning).

Dalam buku Hukum Asuransi di Indonesia ditulis oleh Vide Wirjono Prodjodikoro, menjelaskan, menurut pasal 246 Wet Boek Van Koophandel (Kitab Undang-undang perniagaan), bahwa asuransi pada umunya adalah suatu bentuk persetujuan dimana pihak yang menjamin berjanji kepada pihak yang dijamin untuk menerima sejumlah uang premi sebagai pengganti kerugian yang mungkin akan diderita oleh yang dijamin karena akibat dari suatu peristiwa yang belum jelas akan terjadi.

Adapun asuransi Syariah adalah usaha saling melindungi dan tolong menolong diantara sejumlah orang atau pihak melaui investasi dalam bentuk aset atau tabarru’ yang memberikan pola pengembalian untuk menghadapi resiko tertentu melalu akad (perikatan) yang sesuai Syariah

Ada beberapa sumber yang dijadikan rujukan bagi berlangsungnya sistem asuransi tersebut, diantaranya adalah hadis Nabi Muhammad SAW “Seorang mukmin dengan mukmin lainnya dalam suatu masyarakat ibarat satu bangunan, dimana tiap bangunan saling mengokohkan satu sama lain.” (HR Bukhari danMmuslim)

Secara operasional, asuransi yang sesuai dengan Syariah memiliki sistem yang mengandung hal-hal sebagai berikut.

1. Mempunyai akad takafuli (tolong menolong) untuk memberikan santunan atau perlindungan atas musibah yang akan datang

2. Dana yang terkumpul menjadi amanah pengelola dana. Dana tersebut diinvestasikan sesuai dengan instrumen Syariah seperti mudarabah, wakalah, wadi’ah dan murabahah.

3. Premi memiliki unsur tabaru’ atau mortalita (harapan hidup)

4. Pembebanan biaya operasional ditanggung pemegang polis, terbatas pada kisaran 30 % dari premi sehingga pembentukan pada nilai tunai cepat terbentuk pada tahun pertama yang memiliki nilai 70 % dari premi.

5. dari rekening tabaru’ (dana kebajikan seluruh peserta) sejak awal sudah dikhlaskan oleh peserta untuk keperluan tolong menolong bila terjadi musibah.

6. Mekanisme pertanggungan pada asuransi Syariah adalah sharing of risk. Apabila terjadi musibah semua peserta ikut (saling) menanggung dan membantu

7. Keuntungan (profit) dibagi antara perusahaan dengan peserta sesuai prinsip bagi hasil (mudarabah),atau dalam akad tabarru’ dapat berbentuk hadiah kepada peserta dan ujrah (fee) kepada pengelola.

8. Mempunyai misi akidah, sosial serta mengangkat perekonomian umat Islam atau misi iqtisadi

G. Sistem Lembaga Keuangan non Bank yang sesuai dengan Prinsip Hukum Islam

Sistem lembaga keuangan non Bank yang sesuai dengan prinsip-prinsip hukum Islam antara lain adalah sebagai berikut.

1. Koperasi

Pengertian koperasi dari segi etimologi berasal dari bahasa inggris coorporation, yang artinya bekerja sama. Pengertian koperasi dari segi etimologi ialah suatu perkumpulan atau organisasi yang beranggotakn orang-orang atau badan hukum yang bekerja sama denagn penuh kesadaran untuk meningkatkan kesejahteraan anggota atas dasar suka rela secara kekeluargaan.

Koperasi mempunyai dua fungsi, yakni :

  1. fungsi ekonomi dalam bentuk kegiatan-kegiatan usaha ekonomi yang dilakukan koperasi untuk meringankan beban hidup sehari-hari para anggotanya dan
  2. fungsi soisal dalam bentuk kegiatan-kegiatan sosial yang dilakukan secara gotong royong atau dalam bentuk sumbangan berupa uang yang berasal dari bagian laba koperasi disishkan untuk tujuan-tujuan sosial, misalnya untuk mendirikan sekolah atau tempat ibadah

Koperasi dari segi bidang usahanya ada yang hanya menjalankan satu bidang usaha saja, misalnya bidang konsumsi, bidang kredit atau bidang produksi. Ini disebut koperasi berusaha tunggal (single purpose). Dan ada pula koperasi yang meluaskan usahanya dalam berbagai bidang yang disebut koperasi serba usaha (multi purpose) seperti bidang pembelian dan penjualan

Modal usaha koperasi diperoleh dari uang simpanan pokok, uang simpanan wajid, uang simpanan sukarela yang merupakan deposito, uang pinjaman, penyisihan-penyisihan hasil usaha termasuk cadangan dan sumber lain yang sah.

Menurut mahmud syaltut, koperasi sebagaimana diuarikan diatas adalah bentuk syirkah baru yang diciptakan oleh para ahli ekonomi dan banyak sekali memilki manfaat, anatara lain memberi keuntungan kepada para anggota pemilik saham, memberi lapangan kerja kepada para karyawannya, memberi bantuan keuangan dari sebagian hasil usaha koperasi untuk mendirikan tempat ibadah, sekolah dan sebagainya. Koperasi tidak mempunyai unsur kezaliman dan pemerasan oleh manusia yang kuat atau kaya atas manusia yang lemah atau miskin, pengelolaannya demokratis dan terbuka (open management) serta membagi keuntungan dan kerugian kepada para anggota menurut ketentuan yang berlaku yang telah diketahui oleh seluruh anggota pemegang saham. Oelh karena itu, koperasi dapat diterima oleh kalangan Islam.

2. BMT (Baitul Mal wat Tamwil)

Merupakan lembaga keuangan mikro yang sanagt sukses. BMT di Indonesia tumbuh dari bawah (masyarakat berekonomi lemah) yang didukung oleh deposan-deposan kecil. BMT telah menjalankan fungsinya sebagai lembaga intermediasi yang mengelola dana dari, untuk dan oleh masyarakat yang merupakan perwujudan demokrasi ekonomi. BMT-BMT sebagian besar berbadan hukum koperasi yang merupakan badan usaha berdasarkan azas kekeluargaan yang sesuai dengan Islam. Sampai tahun 2003, jumlah BMT sudah mendekati angka 4000 unit dimana proses operasionalnya tidak jauh beda dengan operasional BPRS atau Bank Syariah

H. Perilaku yang Mencerminkan Kepatuhan Terhadap Hukum Islam tetang Kerjasama

Ekonomi

Ekonomi Islam di Indonesia hingga saat ini mengalami perkembangan yang signifikan. Hal ini ditandai dengan maraknya kajian-kajian ekonomi Syariah, banyaknya lembaga keuangan yang berorientasi Syariah serta semakin tingginya kesadaran masyarakat Indonesia dalam menerapkan kerjasama ekonomi berdasarkan Syariah. Ada beberapa aspek perilaku yang harus mencerminkan kepatuhan terhadap hukum Islam di segala aspek kehidupan, khusunya tentang kerja sama ekonomi Islam yaitu sebagai berikut.

  1. Tanggung Jawab

Dalam melaksanakan akad tanggung jawab yang berkaitan dengan kepercayaan yang diberikan kepada pihak yang dianggap memenuhi syarat untung memegang kepercayaan secara penuh dengan pihak yang masih perlu memenuhi kewajiban sebagai penjamin (damin) harus dipertimbangkan

  1. Tolong Menolong

Saling menolong sesama peserta (nasabah) dengan hanya berhadapan keridaan Allah. Dan tolong menolong untuk memberikan santunan perlindungan atas musibah yang akan datang

  1. Saling melindungi

Perekonomian Islam yang berdasarkan Syariah merupakan usaha saling melindungi dan tolong menolong diantara sejumlah orang atau pihak melalui investasi.

  1. Adil

Dalam melakukan transaksi/ perniagaan, Islam mengharuskan untuk berbuat adil tanpa memandang bulu, termasuk kepada pihak yang tidak disukai.

  1. Amanah/jujur

Dalam menjalankan kerja sama ekonomi Syariah mengharuskan dipenuhinya semua ikatan yang telah disepakati. Perubahan ikatan akibat perubahan kondisi harus dilaksanakan secara rida sama rida dan disepakati oleh semua pihak yang terkait

Perilaku lain adalah mempunyai manajemen islami, menghormati hak azazi manusia, menjaga lingkungan hidup, melaksanakan good corporate governance, tidak spekulatif dan memegang teguh prinsip kehati-hatian.

LATIHAN

A. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d atau e sesuai dengan jawaban yang paling tepat!

1. Pengertian riba menurut bahasa adalah …

a. menahan

b. menyucikan

c. bertambah

d. berdoa

e. menyebut

2. Menukar suatu barang dengan barang lain yang sejenis dan sama mutunya, tetapi tidak sama dalam beratnya disebut riba …

a. qardi

b. nas’i

c. yadi

d. renten

e. fadli

3. Pinjam meminjam barang dengan syarat harus memberi kelebihan pada saat mengembalikan disebut riba…

a. nas’i

b. qardi

c. yadi

d. fadli

e. renten

4. Allah SWT menghalalkan jual beli dan … riba

a. Membolehkan

b. Menganjurkan

c. Memakruhkan

d. Mengharamkan

e. menghapuskan

5. Allah SWT memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Hal ini dijelaskan dalam Al Qur’an surat …

a. Al baqarah : 276

b. Al baqarah : 277

c. An nahl : 1

d. Al maidah : 3

e. Ali imran : 5

6. Orang yang telah terbiasa memakan harta riba beranggapan bahwa riba ..

a. membantu orang yang sangat membutuhkan

b. mendatangkan untung yang berlipat ganda

c. termasuk sistem perekonomian modern

d. dapat meringankan beban orang lain pada saat itu

e. sama dengan jual beli

  1. Andi meminjam uang sebesar Rp 100.000 pada hari senin. Disepakati dalam satu hari, Andi harus mengembalikan dengan tambahan 2 %. Tambahan ini disebut riba …

a. nas’i

b. qardi

c. renten

d. yadi

e. fadli

8. Kandungan surat Ali Imran : 130 adalah …

a. menghalalkan jual beli

b. haram memakan harta anak yatim

c. larangan mencuri

d. larangan memakan riba yang berlipat ganda

e. perintah menyantuni fakir miskin

9. Rasulullah melaknat orang-orang yang tersebut dibawah ini, kecuali …

a. memakan riba

b. yang mewakilinya

c. yang menolak riba

d. yang menjadi penulisnya

e. kedua saksinya

10. Riba merupakan harta yang tidak berkah. Hal itu dijelaskan Al Qur’an surat …

a. Ali imran : 110

b. Al Baqarah : 183

c. Al Baqarah : 255

d. Ar Rum : 39

e. Al Isra : 26

11. Akibat dari praktek riba akan menimbulkan …

a. semangat gotong royong

b. gairah beramal saleh

c. kesejahteraan masyarakat

d. kerja sama yang baik antara yang berhutang dan yang bernodal

e. kesenjangan sosial antara si kaya dan si miskin

12. Riba diharamkan karena mendatangkan ….

a. kemashlahatan

b. bencana

c. ukhuwah

d. qanaah

e. silaturahmi

13. Undang-undang no. 7 tahun 1992 berisi tentang …

a. riba

b. musyawarah

c. perbankan

d. perkawinan

e. hukum

14. Bank Muamalat Indonesia (BMI) didirikan pada …

a. 1 November 1991

b. 10 November 1991

c. 28 Oktober 1990

d. 2 Desember 1990

e. 2 Mei 1989

15. Fungsi Bank adalah sebagai berikut, kecuali …

a. pusat penyediaan dan peredaran uang

b. pusat pengawasan peredaran uang dan pengendalian inflasi

c. tempat menyimpan, menabung dan mengirim uang

d. tempat peminjaman uang untuk kebutuhan sehari-hari

e. lembaga yang memberikan kredit kepada kreditur

  1. Syirkah adalah kerjasama antara dua orang atau lebih dibidang…
    1. keamanan lingkungan
    2. kebudayaan
    3. pelayanan pendidikan
    4. politik praktis
    5. usaha produktif
  2. Tuntutan syirkah dalam Islam menunjukkan satu bukti bahwa manusia adalah makhluk…
    1. sosial
    2. lemah
    3. Tuhan
    4. Religius
    5. Individu
  3. Musaqqah adalah kegiatan ekonomi yang melibatkan dua orang atau lebih dalam urusan…
    1. perdagangan barang-barang konsumtif
    2. penggarapan lahan tidur
    3. pengerjaan bangunan
    4. perawatan kebun
    5. pelayanan jasa angkutan
  4. Mukhbarah adalah pelayanan ekonomi di bidang…
    1. perindustrian
    2. pelayanan jasa
    3. perbengkelan
    4. pertanian
    5. pertukangan
  5. Berikut ini pernyataan benar berkaitan dengan muzara’ah adalah…
    1. zakat ditanggung pemilik dan penggarap
    2. zakat ditanggung pemilik tanah
    3. bibit ditanggung penggarap dan pemilik
    4. bibit dari pemilik tanah
    5. bibit dari penggarap

B. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jelas dan benar!

1. Jelaskanlah jenis praktik riba yang biasa terjadi pada zaman jahiliyah!

2. Sebutkanlah dalil ayat Al Qur’an yang mengharamkan riba!

3. Siapakah orang yang dilaknat rasulullah yang berkaitan dengan riba?

4. Sebutkanlah macam-macam riba dan jelaskan!

5. Mengapa Allah mengharamkan riba?

6. Jelaskanlah sanksi bagi orang-orang yang memakan harta riba!

7. Jelaskanlah akibat dari riba!

8. Sebutkanlah lima macam fungsi Bank!

9. siapakah tokoh yang berpendapat bahwa hukum Bank konvensional adalah haram ? sebutkan tiga orang saja!

10. Apakah alasan para ulama yang membolehkan Bank konvensional? Jelaskan!

80 Responses to “HUKUM ISLAM TENTANG MUAMALAH”

  1. Lina said

    Saya download untuh bahan tugas kuliah, terimakasih atas ijinnya ustad
    Syukran

  2. bastian noor pribadi said

    saya sedang menyusun skripsi ttg bank syariah di Fakultas Hukum Universitas Udayana Bali. insyaAllah bln Mei wisuda. saya cari buku ttg fiqh muamalah ko susah ya?

  3. Syaiful Bahri said

    Syukran katsiran utk materi2 dan contoh soalnya. saya ada tugas kuliah Fiqih muamalah dan sedikit kesulitan dalam mencari buku referensi nya. jazakallah telah membantu dalam berbagi ilmunya…

  4. Saya sangat tertarik membaca tulisan ust. yang membahas Hukum Islam Tentang Muamalah, memang masalah muamalah ini masih sangat jarang sekali di bahas, alangkah indahnya jika para khatib tidak hanya membahas Fiqih Ibadah ketika khutbah Jum’at tetapi juga masalah Fiqih Muamalah ini. Syukran… Allahu Yubarik a’laik.

  5. assalamualaikum ustad, bolehkah saya mengkopi khotbah ustad?untuk media pembelajaran bersama teman teman saya di sekolah….

  6. silahkan tito saya izinkan, untuk semua tulisan anda ambil!!!

  7. Lina said

    Assalamualaikum,

    Ustad saya mohon ijin mengcopy bahannya untuk tugas fiqih Muamalah, Syukran

  8. roniansyah said

    mohon petunjuk untuk tugas kuliah mengenai muamalah

  9. Ohim said

    ustadz saya copy unuk tugas kuliah jazakalloh khoiron ustadz

  10. jefri said

    saya sedang nyusun KTA judulnya “SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN SECARA MUSYARAKAH”

    Tooolong masukannya Yaaa saya tunggu temen…

  11. ijinkan saya mengetahui banyak sedikitnya hal muamalah, karena saya kerja di lembaga keuangan mikro, bagian kredit (AO)

  12. dengan bunga flat 1.76 % perbulan apakah bertentangan dengan hukum islam

  13. dian said

    Assalamualaikum Pak, thank you kali pak. sama kali semua postingan bapak dengan pelajaran aku. thank you sekali lagi pak…
    Assalamualaikum.

  14. didin said

    saya mohon ijin untuk mengcopy tulisan anda untuk bahan tugas kuliah. terima kasih

  15. […] yakin dan seyakin-yakinnya bahwa prosentase waktu kita ini jauh lebih banyak diorientasikan kepada muamalah dibandingkan dengan […]

  16. Ibnu Anwar said

    Salam Ukhuwah dalam bimbingan Syari’ah…
    Untuk temen-temen yg membutuhkan materi dan penjelasan tentang ekonomi dan transaksinya menurut Islam dapat melihat dan membaca buku Sistem Ekonomi dalam Islam karya Syekh Taqiyuddin An-Nabhani (bahasa Indonesia) juga buku Syakhsiyah Islamiyah jilid 2 karya Syekh Taqiyuddin An-Nabhani juga (bahasa Arab).Untuk yang perlu filenya silahkan kirim alamt emailnya ke el_anwari@yahoo.co.id. Mudah2an bermanfaat. Wasalam

  17. amirah_zara said

    saya copy sikit nak presentation..
    time kashih…

  18. Mulyadi said

    Ass. Wr.Wb. Mohon Ijin donload untuk bhn ajar (Modul)
    Sukran Ustad….

  19. ozie.trieng said

    ustaz, saya mau bertanya ne..
    bagaimana hukum bermuamalah dengan bank konvensional maupun dengan bank syariah?

    syukran sblum’a atas jawaban ustaz!

    • bagaimana bermuamalah dengan bank muamalah atau bank knvensional, sebenarnya soal muamalah, Nabi lebih banyak menyerahkan kepada Umat” antum a’lamu biumuri dunyakum, tetapi yang harus kita, waspadai ialah tentang larangan yang mungkin ada dalam muamalah tsb, seperti riba, tipudaya dll. karena itu kita harus hati-hati!!!

  20. gina said

    assalamualaikum ustd.
    saya minta izin bwat bhan tugas di sklh…
    mkasih banyak ust.sukran…

  21. Asty said

    Asslmu’alaikum…
    sya mw mnta izin buat bhan dsekolh…trima kasih

  22. aristo said

    Assalam’muallaikum pa ustad…saya sekarang lagi bikin TA yang berjudul : “Tinjauan Yuridis Mengenai Pembagian Waris Deposito Berdasarkan Hukum Kewarisan Islam dan Dikaitkan dengan Fatwa Dewan Syari’ah Nasional Majelis Ulama Indonesia No. 3 / DNS- MUI / IV / 2000 Tentang Deposito”..

    mohon bantuannya yach pa ustad karena saya pun bingung untuk mencari kasusnya dan identifikasi masalahnya…

    dan bagai mana prisip2 dasar dan pokok2 persoalan deposito…

    mohon bimbingannya yach teman2…

    Tooolong masukannya Yaaa saya tunggu temen…..

    blz ke email saya yach : itoh1986@yahoo.co.id

    Wassalam’muallaikum….

  23. asslm bu nI saya rizki Amelia kls 2 ap 3

  24. […] mauamallah By naufalml HUKUM ISLAM TENTANG MUAMALAH […]

  25. dyan said

    wah kok isinya sama persis dengan buku agama yang saya punya ya?mau bikin kliping jadi bingung

  26. catur said

    permisi, ikut print out buat bahan ujian, kebetulan pembahasannya sesuai dengan ujian nanti AIK IV, terima kasih

  27. hikmat said

    ass. pa ustad..saya salah mahasiswa di perguruan tinggi swasta, yang sedang menyelesaikan tugas skripsi.. judul skripsi saya tentang tinjauan hukum islam tentang praktek monopoli..!!! pa ustadz bisa bantu saya untuk mengirimkan beberapa referensi makalah atau apa saja untuk skripsi saya. trimakasih …. saya sangat berharap bantuan pa ustadz.

  28. […] HUKUM ISLAM TENTANG MUAMALAH […]

  29. yulia said

    sya mau tny muamalah tntg perekonomian keuangan.

  30. yulia said

    pk.ustad mohn izinya ya?bwt tgs praktek.

  31. pheni said

    i like it… !!!!

    sangat bermanfaat..
    saya jadi tahu itu,, !!

    dan saya dapat menjawab semuanya…
    terimakasih ust.

  32. manda said

    mohon bantuannya ustadz dan teman-teman sekalian,,, saya sedang mencari fatwa2 tentang muzaraah, mukhabarah dan musaqah, jika ada yg tau saya harus cari dmn atau punya ilmu untuk berbagi mohon bantuannya, terima kasih,,,

  33. dwi ratna sari said

    makasih pak saya atas penjelasannya…
    soalnya saya buat tugas agama,,,

  34. Kuncoro said

    Ass Pak Ustad, mohon ijin share bahan makalah, Terimakasih

  35. saya izin menggunakan materinya untuk bahan presentasi, ya?
    terima kasih banyak.

  36. Teddy Sukma said

    terima kasih saya download semua untuk tugas kuliah saya d jurusan ekonomi islam…….

  37. siti said

    mohon izin untuk memakainya untuk bahan presentasi, ya…
    Terima kasih banyak.

  38. virena riadhy said

    Assalammualaikum wrwb ustad
    Saya mohon ijin mendownlod tulisan ini untuk bahan ulangan Agama ttg Muamallah
    terimakasih
    wass

  39. feni said

    ass…..ustad saya msh bingung tentang jual beli kotoran hewan,trims wass

  40. kireinamut said

    assalamu’alaykum,,
    saya juga ijin copas ya ust, buat bahan makalah.
    syukron sebelumnya..

  41. sona said

    apa definisi dari muamalah

    • muamalah asal katanya ‘amala artinya bekerja sedangkan mu’amalah saling bekerja maksudnya adalah pergaulan hidup seperti jual, beli, pinjam meminjam, sewa menyewa, pernikahan dan lain-lain.

  42. Disclosure Agreement…

    […]HUKUM ISLAM TENTANG MUAMALAH « Membangun Khazanah Ilmu dan Pendidikan[…]…

  43. Bella said

    maaf
    asas dari jual beli apa yach. . . .. . . . .. .. . . . .. .. . ?????

  44. ASSALUMALLIKUM WR.WB

    izin pak ustad

    karena materi yang sedang saya pelajari berhubungan dengan HUKUM ISLAM TENTANG MUAMALAH…

  45. Alfiani Rifa Saputra said

    saya ijin mnjadikan bahan tulisan anda mnjadi referensi tugas saya ustadz. tp yg mau sya tanyakan, knapa saat saya cek QS Az zumar:39, artinya tidak sesuai dengan apa yg tertera dalam tulisan ini. saya mau tanya, sebenernya itu arti dari ayaat alquran suarat apa ya ?

  46. ismail said

    bagaimanakah ustad/ustazah hukumnya kita menjual/membeli barang melalui internet / pembelian secara online???

    mohon d jelaskan !!!!!!!!

  47. ismail said

    apakah hukumnya apabila menjual/membeli barang secarA internet / biasa menjual/membeli secara online ???

    mohon petunjuknya ustad/ustazah !!!

    • internet adalah untuk komunikasi, termasuk menjual dan membeli, bila kedua belaha pihak dapat melaksanakannya dengan baik, tidak masalah asal saling percaya dan tidak ada unsur tipu daya, hukumnya halal

  48. […] : https://hbis.wordpress.com/2007/11/23/hukum-islam-tentang-muamalah/ Share this:ShareLinkedInFacebookTwitterRedditStumbleUponLike this:LikeBe the first to like this […]

  49. makarti ika w.a said

    assalamualaykum…
    pak saya mohon izin untuk copas untk bahan tugas pljrn agm islm….. ….
    dsrh buat makalah tentang muamalah….
    sebelum n sesudahnya syukron pak…
    wassalam….

  50. Christin First Sunny said

    Assalamualaikum
    Maaf,saya copy paste untuk bahan pelajaran
    Tolong materi tentang agama ditambah termasuk HUKUM ISLAM TENTANG MUAMALAH saya pikir kurang lengkap
    Trimakasih
    Wassamualaikum

  51. ikhsan said

    kaka’ ad yang tahu jawaban nya gak kasih tau dong…
    buat belajar
    soalnya mau ulangan semester nie..
    bab muamalah lagi…
    please ya…
    qta sklas pda ga’ tau jwaban nya

  52. perkawinanmuslimpadang…

    […]HUKUM ISLAM TENTANG MUAMALAH « Membangun Khazanah Ilmu dan Pendidikan[…]…

  53. Assalamu ‘alaikum…
    Sebelumnya saya mohon izin untuk ngomong dalam forum ini.
    Artikel yang dimuat dalam link ini sangat bagus sekali, karena bisa sedikit membantu saya dalam penyusunan tugas kuliah yang numpuk.
    Tapi ketika saya mengkritisi dasar-dasar hukum yang ada dan baru di dasar hukum yang pertama, kerancuan muncul.

    Dasar hukum muamalah di situ tertulis dari QS. Az-Zumar: 39. Benarkah???
    SANGAT SALAH SEKALI.

    Yang benar adalah surat ini:

    وَابْتَغِ فِيمَا ءَاتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ الْآخِرَةَ وَلَا تَنْسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا وَأَحْسِنْ كَمَا أَحْسَنَ اللَّهُ إِلَيْكَ وَلَا تَبْغِ الْفَسَادَ فِي الْأَرْضِ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْمُفْسِدِينَ
    Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (keni`matan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.

    Benar kan??? Pasti benar!!!

    Itu adalah surat Al-Qashash. Ayatnya??? Cari sendiri aja. Biar gak terbiasa ASAL COPY-PASTE (COPAS).

    Tolong!!! kepada pemilik link ini, JANGAN MENYESATKAN ORANG!!!

  54. forex said

    forex…

    […]HUKUM ISLAM TENTANG MUAMALAH « Membangun Khazanah Ilmu dan Pendidikan[…]…

  55. agro-info said

    agro-info…

    […]HUKUM ISLAM TENTANG MUAMALAH « Membangun Khazanah Ilmu dan Pendidikan[…]…

  56. SEKS Info said

    SEKS Info…

    […]HUKUM ISLAM TENTANG MUAMALAH « Membangun Khazanah Ilmu dan Pendidikan[…]…

  57. cnrez said

    “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (keni`matan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orangorang yang berbuat kerusakan”. (QS. al-Qashash [28]: 77).

  58. melly said

    maaf .
    saya juga mohon izin untuk bahan makalah. makasih ustadz
    tapi saya mau tanya, hukum bunga bank itu sebenernya boleh nggak ustadz ?

  59. samia said

    saya izin untuk share ya..
    syukron..

  60. yon soepodirja raharja said

    syukron jiddan , ustadz saya dapat referesi tentang mu’amalah semoga dpat menambah pengetahuan saya dan dapat mempraktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

  61. Subhanallah,,,,

  62. mukena said

    I’m impressed, I have to admit. Seldom do I encounter a blog that’s both educative and amusing,
    and let me tell you, you have hit the nail on the head.
    The issue is an issue that too few men and women are speaking intelligently about.
    I am very happy I stumbled across this during my
    search for something concerning this.

  63. I simply couldn’t depart your site prior to suggesting that I actually enjoyed the standard info an individual supply for your guests?
    Is gonna be back continuously to check out new posts

  64. Hamba Allah said

    Assalamualaikum wr.wb

    Saya melihat pada paragraf pertama bahwa arti surat az zumar ayat 39 seperti itu. tetapi setelah saya cek lebih lanjut di al qur’an artinya berbeda. Maksud ustad apa?

  65. […] HUKUM ISLAM TENTANG MUAMALAH « MEMBANGUN … – Manusia dijadikan Allah SWT sebagai makhluk sosial yang saling membutuhkan antara satu dengan yang lain. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, manusia harus …… […]

  66. […] PDF File Name: Hukum islam tentang muamalah « membangun khazanah ilmu Source: hbis.wordpress.com » DOWNLOAD FORMAT PDF « […]

  67. […] PDF File Name: Hukum islam tentang muamalah « membangun khazanah ilmu Source: hbis.wordpress.com » DOWNLOAD FORMAT PDF « […]

  68. […] PDF File Name: Hukum islam tentang muamalah « membangun khazanah ilmu Source: hbis.wordpress.com » DOWNLOAD FORMAT PDF « […]

  69. […] HUKUM ISLAM TENTANG MUAMALAH « MEMBANGUN … – Manusia dijadikan Allah SWT sebagai makhluk sosial yang saling membutuhkan antara satu dengan yang lain. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, manusia harus …… […]

  70. […] HUKUM ISLAM TENTANG MUAMALAH « MEMBANGUN … – Manusia dijadikan Allah SWT sebagai makhluk sosial yang saling membutuhkan antara satu dengan yang lain. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, manusia harus …… […]

  71. nia said

    Mohon maaf ustadz.
    Kalau boleh memberi sdikit saran dan koreksi. Utk ayat prtama stlah saya lihat di dlm Al Quran bukan Azzumar ayat 39, tetapi Al Qasas ayat 77.
    Terimakasih dan mohon maaf

Leave a reply to Bustamam Ismail Cancel reply